Senin 06 Feb 2023 22:36 WIB

Wakil Rais Aam NU: PBB Gagal Ciptakan Perdamaian Dunia  

PBB dinilai kurang serius untuk menjaga tatanan perdamaian dunia

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Wakil Rais Aam PBNU yang juga kiai ushuli (ahli ushul fiqih), KH Afifuddin Muhadjir, menjelaskan makna Fikih Peradaban atau Fiqh al-Hadharoh yang diinisiasi Nahdlatul Ulama (NU) di Hotel Shangri-La Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/2/2023)..
Foto: Republika.co.id/Muhyiddin
Wakil Rais Aam PBNU yang juga kiai ushuli (ahli ushul fiqih), KH Afifuddin Muhadjir, menjelaskan makna Fikih Peradaban atau Fiqh al-Hadharoh yang diinisiasi Nahdlatul Ulama (NU) di Hotel Shangri-La Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/2/2023)..

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Afifuddin Muhadjir, mengatakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah gagal dalam menciptakan perdamaian dunia. 

Karena itu, PBNU menginisiasi Muktamar Internasional Fikih Peradaban I yang digelar di Hotel Shangri-La Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/2/2023). 

Baca Juga

Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Situbondo ini menjelaskan, NU adalah jamiyah diniyah, organisasi keagamaan dan kemasyarakatan yang paling besar di dunia ini. 

Sebagai organisasi terbesar, kata dia, NU pun menyadari bahwa dia memiliki tanggungjawab yang besar terkait dengan persoalan dunia, termasuk perdamaian dunia.