Selasa 07 Feb 2023 07:58 WIB

China Bersedia Buka Dialog Perdagangan dengan Australia

China dan Australia berupaya mengembalikan hubungan ekonomi dan perdagangan

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, kiri, bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G-20 di Nusa Dua, Bali. Kedua negara berupaya mengembalikan hubungan ekonomi dan perdagangan ke jalur yang benar.
Foto: Mick Tsikas/AAP Image via AP
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, kiri, bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G-20 di Nusa Dua, Bali. Kedua negara berupaya mengembalikan hubungan ekonomi dan perdagangan ke jalur yang benar.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menteri Perdagangan China Wang Wentao mengatakan, pertemuan dengan Menteri Perdagangan Australia, Don Farrell, adalah langkah penting untuk mengembalikan hubungan ekonomi dan perdagangan ke jalur yang benar. Pada saat hubungan dua negara mulai membaik setelah renggang beberapa tahun terakhir.

Farrell mengatakan pertemuan virtual "mencerminkan langkah penting dalam menstabilikan hubungan dengan China". Hal ini ia sampaikan dalam pertemuan pertama menteri perdagangan dua negara sejak 2019.

Bulan lalu Pemerintah China melonggarkan larangan impor pada batu bara Australia usai kedua negara berupaya memperbaiki hubungan diplomasinya. Setelah China memberlakukan berbagai larangan ekspor mulai dari jelai, lobster, dan anggur Australia selama lebih dari dua tahun.

Wang mengatakan, China siap untuk memulai kembali memfasilitasi mekanisme dialog dengan Australia mengenai isu perdagangan dan ekonomi. Serta memperluas kerja sama di bidang baru, seperti perubahan ikim dan sektor energi terbarukan.

"Saat ini, hubungan perdagangan dan ekonomi antara kedua negara berada di masa peluang penting, pertemuan ini langkah signifikan untuk mendorong hubungan perdagangan dan ekonomi China dan Australia kembali ke jalurnya," kata Wang usai pertemuan dengan Farrell, Senin (6/2/2023).

Pada Mei 2021, pembuat kebijakan China menangguhkan semua aktivitas China-Australia Strategic Economic Dialogue. Forum penting bagi China dan Australia untuk mengatasi berbagai isu yang relevan pada kemitraan ekonomi bilateral.

Dalam pernyataannya, China mengatakan, Australia juga bersedia untuk bekerja sama dengan China untuk memperkuat sikap saling percaya dan menemukan titik temu dalam perbedaan melalui dialog yang jujur.

Selain itu, China juga sangat memperhatikan tinjauan Canberra pada keamanan pada investasi dan operasi perusahaan China di Australia. Beijing berharap Australia dapat memberikan lingkungan bisnis yang adil, terbuka, dan tidak diskriminatif pada perusahaan-perusahaan China.

Wang menggambarkan China dan Australia sebagai mitra dagang an ekonomi penting. Ia mengatakan, dengan struktur ekonomi yang saling melengkapi kerja sama akan memberi manfaat pada kedua belah pihak. Berdasarkan pernyataan China, pertemuan antara dua menteri itu "profesional, pragmatis, dan jujur."

Farrell mengatakan setuju untuk melakukan pertemuan tatap muka di Wang di Beijing dalam waktu dekat.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement