Selasa 07 Feb 2023 09:53 WIB

Wapres Minta NU Jalankan Misi Perdamaian untuk Dunia

NU diharapkan berkomunikasi dengan semua lembaga di dunia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Erdy Nasrul
Tangkapan layar Wakil Presiden Maruf Amin saat memberikan keynote speech pada acara Muktamar Internasional I Fikih Peradaban dalam rangka peringatan Hari Lahir Satu Abad Nahdlatul Ulama di Surabaya, Jakarta Timur.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Tangkapan layar Wakil Presiden Maruf Amin saat memberikan keynote speech pada acara Muktamar Internasional I Fikih Peradaban dalam rangka peringatan Hari Lahir Satu Abad Nahdlatul Ulama di Surabaya, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Nahdlatul Ulama (NU) berperan aktif dalam menjalankan misi perdamaian untuk dunia. Kiai Ma'ruf mengatakan, sebagai salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia dan tersebar di dunia itu, NU memiliki posisi strategis, salah satunya dalam bidang perdamaian.

Untuk itu, dia meminta agar berperan aktif dalam menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga perdamaian internasional demi kedamaian dunia.

NU diharapkan berkomunikasi dengan semua lembaga di dunia, terutama lembaga Islam yang ada di Mesir, Makkah, Abu Dhabi [Forum for Peace] untuk perdamaian. Kelihatannya memang semua berpikir ingin membangun perdamaian di dunia. "Nah, keinginan-keinginan yang sudah banyak tumbuh di berbagai negara ini akan kita coba kemas menjadi satu kekuatan bersama dunia," ujar Kiai Ma'ruf dalam keterangan yang dibagikan Sekretariat Wakil Presiden, Selasa (7/2/2023).

Wapres menyampaikan, pengalaman Indonesia dalam menjaga perdamaian melalui toleransi telah diakui oleh dunia. Beberapa diantaranya ditandai dengan pemberian penghargaan oleh Abu Dhabi Forum for Peace (ADFP) pada November 2022 lalu dan keinginan dari negara asing untuk belajar dari Indonesia tentang pengamalan toleransi di masyarakat.

"Karena menurut mereka Indonesia adalah negara yang paling toleran di dunia. Nah, dakwah yang seperti ini dijadikan model oleh mereka. Artinya model yang kita pakai dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara dan cara berpikir Islam yang dibawa oleh NU ini menjadi model yang sekarang ingin dijadikan model di dunia oleh banyak lembaga," ujarnya.

NU memupuk perdamaian

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu pun mengimbau, selain dari skala besar, NU harus terus berperan aktif memupuk perdamaian hingga skala kecil di masyarakat.

Hal tersebut, lanjutnya, dapat dilakukan dengan jalinan komunikasi yang baik melalui forum-forum kerukunan antarumat beragama.

"Baru-baru ini (ada peristiwa) orang bakar Alquran, disini tidak ada orang-orang bakar Alquran atau orang Islam membakar Injil juga tidak. Artinya hal-hal semacam itu di Indonesia relatif bisa diredam, suasana damai itu bisa terwujud," ujarnya.

"Sebenarnya saya bilang, karena kita sudah membentuk forum kerukunan umat beragama. Fungsinya itu mencegah terjadinya konflik dan menyelesaikan kalau sudah terjadi konflik, jadi meminimalisir terjadinya konflik itu. Maka itu di daerah, di provinsi-provinsi sudah ada forumnya," tambahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement