Selasa 07 Feb 2023 10:38 WIB

Cucu Presiden Pertama UEA Bergabung di Dunia Kripto Syariah

ISLM diklaim aset halal, sesuai syariat Islam, tidak mengandung praktik judi.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Marak Penghimpunan Dana Berkedok Perdagangan Aset Kripto, Ini Cirinya
Foto: Republika
Marak Penghimpunan Dana Berkedok Perdagangan Aset Kripto, Ini Cirinya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mata uang kripto atau cryptocurrency telah menjadi salah satu bidang yang ingin dikembangkan oleh pemerintah Uni Emirat Arab (UEA). Sheikh Hazza bin Sultan bin Zayed Al Nahyan yang merupakan cucu dari presiden pertama UEA Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan dikabarkan telah menjadi peserta terbaru di sektor mata uang virtual tersebut.

Sheikh Hazza disebut akan menjadi Dewan Penasehat untuk Islamic Coin (ISLM) yang merupakan salah satu aset kripto berbasis di Swiss yang mengkelaim sesuai dengan syariat Islam. Dikutip dari Arabian Business pada Selasa (7/2/2023), perwakilan dari ISLM mengonfirmasi hal tersebut.

Baca Juga

Dalam pernyataannya, Sheikh Hazza mengaku senang bisa bergabung dengan tim yang begitu beragam dan solid dalam membawa solusi unik dan memberikan perubahan dalam kehidupan di dunia muslim dan sekitarnya. Sebelum Sheikh Hazza, telah bergabung beberapa nama tokoh terkemuka dari dunia keuangan Islam, seperti Sheikh Dr. Nizam Mohammed Saleh Yaquby, yang diakui oleh Bloomberg sebagai 'Penjaga Gerbang' pasar senilai dua triliun dolar AS untuk produk keuangan Islam dan salah satu pendiri Dubai Islamic Bank dan Emaar Properties, Hussein Al Meeza.

Perwakilan ISLM mengatakan, Sheikh Hazza akan membantu perusahaan untuk fokus pada misinya memberdayakan komunitas muslim dunia. Salah satunya, dengan instrumen keuangan pada era digital yang memungkinkan transaksi dan interaksi yang lancar.

"Dia (Sheikh Hazza) juga akan terlibat dalam mendukung inovasi dan kerja filantropi perusahaan,” kata perwakilan perusahaan dikutip Selasa (7/2/2023).

Sebelumnya, juga telah bergabung beberapa nama dari anggota keluarga penguasa di Abu Dhabi dan Dubai di Dewan penasehat ISLM. Seperti, Sheikh Khalifa bin Mohammed bin Khalid Al Nahyan, Sheikh Mohammad bin Khalifa bin Mohammad bin Khalid Al Nahyan dan Syekh Juma bin Maktoum Al Maktoum.

Seorang pengamat industri memandang usaha yang dilakukan ISLM yang menggaet beberapa nama tokoh dalam dunia keuangan Islam ini cukup untuk menjadi batu lompatan mempromosikan sektor mata uang virtual.

“Usaha ini dilakukan untuk mempromosikan teknologi desentralisasi berbasis komunitas di seluruh dunia yang menargetkan sekitar 1,1 miliar pengguna internet muslim di seluruh dunia,” kata dia.

ISLM didirikan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pada para muslim di seluruh dunia dapat berpartisipasi dalam ekonomi digital. ISLM dideskripsikan sebagai aset yang halal dan dinilai sudah sesuai dengan syariat Islam yang tidak mendukung aktivitas-aktivitas seperti praktik perjudian.

ISLM adalah native token Haqq, yakni blockchain proof of stake (PoS) yang beroperasi di atas jaringan Cosmos melalui protokol EVMOS. Dalam bahasa arab, istilah “Haqq” sendiri memiliki arti “kebenaran”.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement