REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah dan Komite Olimpiade Ceko mengecam gagasan atlet Rusia dan Belarus yang diperbolehkan berkompetisi di Olimpiade 2024 di bawah bendera netral. Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengatakan, akhir bulan lalu sedang mencari cara agar atlet dari kedua negara tersebut dapat bersaing di Paris meskipun ada sanksi internasional atas invasi Ukraina.
Pernyataan IOC memicu reaksi yang berbeda. Amerika Serikat akan membiarkan atlet Rusia dan Belarus bersaing di Paris, namun banyak negara di Eropa menentang gagasan tersebut.
"Atlet Rusia dan Belarus tidak dapat bersaing di Olimpiade. Kami tidak melihat alasan untuk mengubah sanksi yang berlaku," kata Komite Olimpiade Ceko dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, Selasa (7/2/2023).
Namun, pernyataan tersebut belum sampai ke titik untuk mendorong atlet Ceko memboikot Olimpiade seperti beberapa negara Eropa Timur termasuk Ukraina dan Estonia. Di sisi lain, Menteri Olahraga Polandia Kamil Bortniczuk mengatakan pekan lalu dia mengharapkan 40 negara termasuk anggota Uni Eropa dan Inggris menentang partisipasi atlet Rusia dan Belarus.
Perdana Menteri Ceko Petr Fialajuga menyampaikan pendapatnya pada Senin (6/2/2023). "Saya benar-benar tidak bisa membayangkan atlet Rusia dan Belarus bertanding di Paris pada saat atlet Ukraina sekarat membela negara mereka," katanya.
"Dalam kondisi seperti ini, keikutsertaan atlet Rusia di Olimpiade kedengarannya bukan ide yang bagus bagi saya," tambah Fiala.