Selasa 07 Feb 2023 12:52 WIB

Ketum Iluni Pascasarjana UI Sampaikan Duka Cita untuk Korban Gempa Turki

Sejauh ini gempa Turki telah menewaskan sedikitnya 1.238 orang.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Budi Raharjo
Personil darurat selama operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di distrik Iskenderun Hatay, Turki, (06/02/2023). Dua gempa bumi melanda Turki selatan dekat perbatasan Suriah pada 06 Februari 2023. Ribuan orang tewas dan lebih dari tujuh ribu telah terluka di Turki, menurut AFAD, Kepresidenan Manajemen Bencana dan Darurat Turki.
Foto: EPA-EFE/ERDEM SAHIN
Personil darurat selama operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di distrik Iskenderun Hatay, Turki, (06/02/2023). Dua gempa bumi melanda Turki selatan dekat perbatasan Suriah pada 06 Februari 2023. Ribuan orang tewas dan lebih dari tujuh ribu telah terluka di Turki, menurut AFAD, Kepresidenan Manajemen Bencana dan Darurat Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK–Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni) Pascasarjana UI, Audrey J Tangkudung, menyampaikan duka cita atas bencana yang terjadi di Turki. Ia mengaku mendoakan rakyat Turki dan setiap korban dari nusibah ini.

"Duka Turki adalah Duka Kami. Kami mendoakan yang terbaik bagi bangsa Turki," kata Audrey dalam keterangan persnya, Selasa (7/2/2023).

Audrey mengatakan, para korban dari musibah tersebut harus mendapat dukungan dana bantuan dari bangsa Indonesia. Hal ini terkait dengan solidaritas antar masyarakat internasional..

"Belasungkawa atas korban gempa bumi kami juga sampaikan, sehingga dapat memberikan kekuatan kepada korban dan keluarganya,"ujarnya.

Sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, jumlah korban meninggal akibat gempa di negaranya telah meningkat menjadi 912 jiwa. Sementara itu Suriah yang turut terdampak guncangan mencatatkan lebih dari 326 kematian. Jika ditotal, sejauh ini gempa Turki telah menewaskan sedikitnya 1.238 orang.

Erdogan mengisyaratkan korban meninggal masih akan terus bertambah. “Kami tidak tahu berapa jumlah korban karena upaya pengangkatan puing-puing terus berlanjut di sejumlah bangunan di zona gempa,” katanya dikutip dari the Guardian, Senin (6/2/2023).

Menurutnya, terdapat 2.818 bangunan yang runtuh akibat gempa. Dia juga mengungkapkan, 9.000 orang terlibat dalam misi penyelamatan. “Setiap orang berusaha keras, meskipun musim dingin, cuaca dingin, dan gempa bumi yang terjadi pada malam hari membuat segalanya menjadi lebih sulit,” katanya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement