REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO – Ketua Panitia peringatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU) Erick Thohir mengenakan seragam Banser saat menghadiri resepsi puncak peringatan satu abad NU yang digelar di GOR Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2).
Menteri BUMN itu pun berseloroh dirinya mengenakan seragam Banser lantaran diminta Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Yaqut Cholil Qoumas.
"Saya memakai baju Banser karena diminta Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Gus Yakut," ujar Erick dalam sambutannya di resepsi puncak peringatan satu abad NU di GOR Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2).
Meski demikian, lanjut Erick, dirinya menggunakan seragam Banser saat menghadiri resepsi puncak peringatan satu abad NU bukan berarti tidak memiliki makna. Penggunaan seragam Banser disebutnya sebagai simbol bahwa warga Nahdliyin siap berkarya untuk nusa dan bangsa ketika diberi kepercayaan.
"Tentu ini adalah sebuah titipan. Ini adalah simbol Nahdliyin bila diberi kesempatan siap berkarya untuk nusa dan bangsa," ujarnya.
Sebelumnya, Erick Thohir memang telah dilantik menjadi anggota kehormatan Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Erick resmi dilantik setelah berhasil melalui proses pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar) Banser di Sekolah Citra Alam Jagakarsa di Jakarta Selatan pada Ahad 28 November 2021.
Sementara itu, dalam sambutan di hadapan Presiden Joko Widodo, Erick bersyukur rangkaian kegiatan peringatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU) telah berjalan dengan lancar dan mendapat sambutan hangat dari warga Nahdliyin dan masyarakat.
"Kita sangat bersyukur kepada Allah SWT, karena hari ini adalah acara puncak dari rangkaian peringatan Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU)," ucap pria berdarah Lampung-Majalengka tersebut.
Baca juga: 4 Sosok Wanita yang Bisa Mengantarkan Seorang Mukmin ke Surga, Siapa Saja?
Sebagai organisasi Islam terbesar, Erick menyebut, NU sudah berdiri melintasi zaman, mulai dari masa penjajahan, kemerdekaan, reformasi, hingga kini di era digital. Erick mengatakan NU tetap relevan dan dicintai.
"Artinya, para tokoh pendahulu NU telah menciptakan fondasi yang kokoh. Tentu kita berharap, NU dapat terus memelihara nilai dan tradisi Islam Nusantara untuk generasi penerus bangsa," ucap Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) tersebut.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh salah satu media, Erick menyebut 71,8 persen masyarakat menganggap NU selama ini telah turut memperkuat nilai-nilai kebangsaan Indonesia dan masyarakat sangat yakin sejumlah 81 persen bahwa NU akan memberi manfaat yang semakin baik bagi NKRI. "Yang artinya energi positif NU wajib dipertahankan," sambung Erick.