Selasa 07 Feb 2023 13:34 WIB

Gus Mus Ingatkan Warga Nahdliyin Beradaptasi dengan Perkembangan Zaman

Nahdliyin tak boleh meninggalkan karakter NU.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
 Gus Mus Ingatkan Warga Nahdliyin Beradaptasi dengan Perkembangan Zaman. Foto:  Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf menyampaikan sambutan saat acara Resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023). Presiden bersama Wakil Presiden dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju menghadiri acara Resepsi Puncak Satu Abad NU sekaligus meresmikan dan membuka kegiatan tersebut. Acara resepsi tersebut berlangsung selama 24 jam dengan diisi beragam kegiatan seperti membaca shalawat dan shalat qiyamul lail, karnaval kebudayaan nusantara, bazar UMKM, dan panggung hiburan rakyat yang akan diisi oleh sejumlah band dan musisi seperti Slank, Rhoma Irama dan Maher Zain.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Gus Mus Ingatkan Warga Nahdliyin Beradaptasi dengan Perkembangan Zaman. Foto: Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf menyampaikan sambutan saat acara Resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023). Presiden bersama Wakil Presiden dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju menghadiri acara Resepsi Puncak Satu Abad NU sekaligus meresmikan dan membuka kegiatan tersebut. Acara resepsi tersebut berlangsung selama 24 jam dengan diisi beragam kegiatan seperti membaca shalawat dan shalat qiyamul lail, karnaval kebudayaan nusantara, bazar UMKM, dan panggung hiburan rakyat yang akan diisi oleh sejumlah band dan musisi seperti Slank, Rhoma Irama dan Maher Zain.

REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO -- Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Mustofa Bisri atau Gus Mus mengingatkan warga nahdliyin agar bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Baik itu di bidang informasi dan teknologi, maupun bidang lainnya. Namun demikian, lanjut Gus Mus, warga Nahdliyin tidak boleh meninggalkan karakter NU yang telah terbangun selama ini.

"Untuk warga Nahdliyin, mereka harus mengikuti zaman. IT segala macam yang sekarang jadi trennya zaman. Tanpa meninggalkan karakter NU. Karena karakter NU juga menjadi pribadi dari warga NU," ujarnya seusai mengikuti resepsi puncak peringatan satu abad NU di GOR Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).

Baca Juga

Selain itu, lanjut Gus Mus, warga Nahdliyin juga harus meningkatkan dharma bhaktinya bagi perkembangan negara. Selain itu, lanjut Gus Mus, warga Nahdliyin juga dituntut meningkatkan kuakitas dan kemampuannya untuk mengabdi pada bangsa dan kemanusiaan. Artinya, pengabdian yang dilakukan bukan hanya untuk NU saja.

"Dia (warga Nahdliyin) harus mempunyai dharma bhakti dan lebih meningkatkan kualitasnya, kemampuannya, untuk mengabdi pada bangsa dan kemanusaiaan. Bukan hanya NU saja," kata Gus Mus.

Ketua Panitia peringatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU) Erick Thohir menyebut NU sebagai organisasi Islam terbesar yang telah berdiri melintasi berbagai zaman dan generasi. Mulai masa penjajahan, masa kemerdekaan, masa reformasi, hingga kini di era digital. Meski zaman terus berganti, lanjut Erick, NU tetap relevan dan dicintai masyarakat.

"Jadi pertanda para tokoh NU terdahulu telah menciptakan pondasi yang kokoh," ujar Erick.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement