REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO -- Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Mustofa Bisri atau Gus Mus mengingatkan warga nahdliyin agar bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Baik itu di bidang informasi dan teknologi, maupun bidang lainnya. Namun demikian, lanjut Gus Mus, warga Nahdliyin tidak boleh meninggalkan karakter NU yang telah terbangun selama ini.
"Untuk warga Nahdliyin, mereka harus mengikuti zaman. IT segala macam yang sekarang jadi trennya zaman. Tanpa meninggalkan karakter NU. Karena karakter NU juga menjadi pribadi dari warga NU," ujarnya seusai mengikuti resepsi puncak peringatan satu abad NU di GOR Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).
Selain itu, lanjut Gus Mus, warga Nahdliyin juga harus meningkatkan dharma bhaktinya bagi perkembangan negara. Selain itu, lanjut Gus Mus, warga Nahdliyin juga dituntut meningkatkan kuakitas dan kemampuannya untuk mengabdi pada bangsa dan kemanusiaan. Artinya, pengabdian yang dilakukan bukan hanya untuk NU saja.
"Dia (warga Nahdliyin) harus mempunyai dharma bhakti dan lebih meningkatkan kualitasnya, kemampuannya, untuk mengabdi pada bangsa dan kemanusaiaan. Bukan hanya NU saja," kata Gus Mus.
Ketua Panitia peringatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU) Erick Thohir menyebut NU sebagai organisasi Islam terbesar yang telah berdiri melintasi berbagai zaman dan generasi. Mulai masa penjajahan, masa kemerdekaan, masa reformasi, hingga kini di era digital. Meski zaman terus berganti, lanjut Erick, NU tetap relevan dan dicintai masyarakat.
"Jadi pertanda para tokoh NU terdahulu telah menciptakan pondasi yang kokoh," ujar Erick.