REPUBLIKA.CO.ID, TAIF — Kementerian Urusan Kota dan Pedesaan dan Perumahan Arab Saudi telah mengarahkan sejumlah walikota untuk mendirikan lahan pemakaman bagi non-Muslim di wilayah mereka.
Melansir laman saudigazette.com.sa, Ahad (5/2/2023), arahan tersebut bertujuan untuk mempercepat penyelesaian prosedur penguburan non-Muslim, daripada memindahkan jenazah mereka ke kuburan yang terbatas, seperti yang terletak di Jeddah.
Menurut sumber informasi, kementerian telah menetapkan spesifikasi kuburan ini, berbeda dengan spesifikasi kuburan Muslim.
Pada bagiannya, Wali Kota Taif mengumumkan bahwa Departemen Pemakaman mengadakan pertemuan dengan spesialis senior dari Kementerian Kesehatan untuk membahas masalah yang berkaitan dengan penguburan jenazah dan mekanisme untuk mengembangkannya dengan cara memberikan kenyamanan bagi keluargw korban. Ini sebagai bagian dari rencana untuk meningkatkan kerja sama antara kedua sektor.
Wali kota berupaya menyiapkan kuburan bagi jenazah di kalangan non-Muslim, serta memungkinkan kerabat almarhum untuk mendapatkan sertifikat penguburan instan melalui layanan elektronik dengan cara yang lebih mudah dan sederhana, untuk menghindari keterlambatan dalam penerbitan akta kematian, biasanya dilakukan oleh rumah sakit di bawah Kementerian Kesehatan
Wali kota bekerja untuk melengkapi kuburan setiap hari untuk memfasilitasi kelancaran upacara penguburan, selain menaikkan dinding sejumlah kuburan dan membangun tembok baru dengan semua layanannya, termasuk menggali, mencuci area untuk kuburan dan memenuhi persyaratan kain kafan.
Baca juga: 4 Sosok Wanita yang Bisa Mengantarkan Seorang Mukmin ke Surga, Siapa Saja?
Hal ini juga selain pembersihan kuburan dengan penebangan pohon, dan penomoran kuburan untuk memudahkan masyarakat yang meninggal mengetahui lokasi kuburan kerabatnya yang meninggal ketika mengunjungi kuburan nanti.
Selain pemakaman non-Muslim, Arab Saudi, negara berpenduduk sekitar 34,8 juta orang itu, adalah rumah bagi komunitas besar pekerja migran termasuk pemeluk agama non-Islam. Dalam beberapa tahun terakhir, kerajaan telah mengalami perubahan sosial dan ekonomi yang dramatis.
Sebagai tanda toleransi, Arab Saudi baru-baru ini mengizinkan publik menghias dekorasi dan fitur meriah lainnya terkait dengan Natal, yang pernah dirayakan secara tertutup di Arab Saudi.