PKB-Golkar akan Bertemu, Pengamat: untuk Perkuat Posisi Mereka
Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) | Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dikabarkan akan segera bertemu dengan Partai Golkar. Pengamat Politik dari Universitas Trunojoyo Madura, Surokim menilai undangan pertemuan PKB ke Partai Golkar adalah untuk memperkuat posisi mereka.
"Semua partai tentu tidak ingin hanya menjadi pelengkap saja dan ingin mendapat peran yang optimal dalam koalisi," kata Surokim dalam keterangan Senin (6/2/2023).
Menurutnya, dalam koalisi berlaku siapa berbuat apa, memperoleh apa dalam sharing power, yang aktif dan yang pasif biasanya ada perbedaan.
"Inisiatif PKB harus dibaca dalam konteks tersebut sebenarnya. Ingin lebih proaktif sehingga akan memperoleh posisi tawar yang lebih kuat. Dan, kenapa PKB mengajak Golkar, karena untuk melengkapi basis massa PKB," jelas Surokim
Ia menilai jika PKB tertarik mengajak Golkar maka bukan tanpa alasan. Golkar sebagai partai modern urban dianggap akan melengkapi PKB sebagai partai berbasis plural tradisional sehingga dianggap akan saling melengkapi.
Menurutnya masifnya pertemuan koalisi belakangan ini merupakan bentuk dinamika politik. Termasuk rencana pertemuan PKB- Golkar.
"Koalisi yang ada saat ini menurut saya masih sementara, masih semu, masih tahap penjajakan awal dan belum permanen," ucap Surokim.
Saat ini baik Golkar dan PKB menegaskan akan mengusung ketua umumnya masing-masing maju dalam pilpres 2024. Airlangga Hartarto secara bulat didukung oleh Golkar melalui keputusan musyawarah nasional. Demikian juga dengan Muhaimin Iskandar oleh PKB.