Selasa 07 Feb 2023 15:48 WIB

Kemenlu Evakuasi 104 WNI yang Terdampak Gempa Turki

Ratusan WNI ini dievakuasi dari lima kota yang terdampak gempa.

Gempa berkekuatan terjadi M 7,4 di selatan Turki, tepatnya di Kahramanmaras, Gaziantep, Osmaniye, Senin (6/2/2023).
Foto: Dok. Dompet Dhuafa
Gempa berkekuatan terjadi M 7,4 di selatan Turki, tepatnya di Kahramanmaras, Gaziantep, Osmaniye, Senin (6/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri RI akan mengevakuasi 104 WNI terdampak gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,8 yang mengguncang bagian selatan Turki pada Senin (6/2/2022), menuju ibu kota Ankara.

"Tim KBRI Ankara sedang menuju lokasi untuk mengevakuasi 104 WNI dari lima titik, yaitu Gaziantep, Kahramanmara, Adana, Hatay, dan Diyarbakr. Mereka akan dievakuasi ke Ankara," ujar Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah dalam konferensi pers yang diikuti secara virtual di Jakarta, Selasa (7/2/2023).

Baca Juga

Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal mengemukakan, tim KBRI Ankara sedang dalam perjalanan menuju Provinsi Gaziantep dan empat titik lainnya untuk mengangkut 104 WNI yang harus segera dievakuasi. Dia mengatakan, para WNI tersebut harus dievakuasi ke Ankara karena mereka sudah tidak memiliki tempat tinggal yang layak. 

Sementara itu, rumah penampungan atau safe house yang disiapkan pemerintah setempat sudah melebihi kapasitas. "Untuk saat ini, mereka ada yang tinggal di masjid, stadion olahraga, dan di tenda-tenda di lapangan," kata Iqbal.

Selain itu, KBRI Ankara juga akan mengevakuasi korban WNI yang mengalami luka-luka akibat gempa. Hingga 7 Februari 2023, tercatat 10 WNI mengalami luka-luka, empat di antaranya sudah mendapat perawatan di rumah sakit setempat, sedangkan enam lainnya, termasuk enam orang yang mengalami patah tulang akan dievakuasi untuk kemudian dirawat di rumah sakit di Ankara.

Iqbal menuturkan, proses evakuasi memang tidak mudah karena harus dilakukan di tengah kondisi dingin dengan suhu cuaca sekitar minus 7 derajat Celcius dan badai salju. "Proses evakuasi sangat sulit untuk dilakukan Pemerintah Turki karena selain kekuatan gempa yang luar biasa besar, dengan lebih dari 10 ribu bangunan hancur, tetapi juga cuaca ekstrem yang mana dalam dua pekan terakhir ini terjadi badai salju sehingga sulit sekali melakukan pergerakan-pergerakan," ucap Iqbal.

Sebelumnya, gempa susulan terus mengguncang Turki setelah bagian tengah dan tenggara negara ini, serta juga Suriah utara, dilanda gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,8.

Korban tewas akibat gempa di Turki telah meningkat menjadi 3.381 jiwa, dengan 15.834 terluka, berdasarkan laporan dari sebuah kantor berita Turki pada Selasa, mengutip otoritas manajemen bencana dan darurat Turki (AFAD).

KBRI Ankara menjelaskan, wilayah utama yang terdampak gempa bumi di Turki meliputi 12 daerah yaitu Adana, Adyaman, Kahramanmara, Gaziantep, Diyarbakr, Hatay, Kilis, anliurfa, Malatya, Osmaniye, Elazig, Elbistan.

KBRI Ankara menyebutkan, terdapat sekitar 6.500 WNI yang terdata tinggal di seluruh Turki. Dari jumlah tersebut, sekitar 500 orang bertempat tinggal di area gempa dan sekitarnya. Sebagian besar WNI berstatus pelajar dan mahasiswa, sebagian lainnya WNI yang menikah dengan warga setempat, serta pekerja di organisasi internasional.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement