Selasa 07 Feb 2023 16:08 WIB

Laba BP Capai Rekor, Dividen Meningkat

Laba bersih BP mencapai 4,8 miliar dolar AS pada kuartal IV 2022.

Logo BP terlihat di pom bensin di London, pada 1 November 2022. Perusahaan energi Inggris BP melaporkan rekor pendapatan tahunan pada Selasa, 7 Februari 2023 di tengah meningkatnya seruan agar pemerintah Inggris menaikkan pajak atas perusahaan yang mendapat untung dari tingginya harga minyak dan gas alam setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Foto: AP Photo/Kin Cheung
Logo BP terlihat di pom bensin di London, pada 1 November 2022. Perusahaan energi Inggris BP melaporkan rekor pendapatan tahunan pada Selasa, 7 Februari 2023 di tengah meningkatnya seruan agar pemerintah Inggris menaikkan pajak atas perusahaan yang mendapat untung dari tingginya harga minyak dan gas alam setelah invasi Rusia ke Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perusahaan minyak asal Inggris, BP, pada Selasa (7/2/2023) melaporkan rekor laba 28 miliar dolar AS untuk tahun anggaran 2022. Kenaikan laba ini terangkat oleh lonjakan harga energi sejak invasi Rusia ke Ukraina. Perseroan meningkatkan dividen untuk investor sebagai tanda kepercayaan.

Pengumuman BP tentang rekor keuntungan mengikuti laporan serupa dari saingannya Shell, Exxon Mobil, dan Chevron minggu lalu. "Kami memperkuat BP, dengan keandalan pabrik hulu terkuat kami dan biaya produksi terendah kami dalam 16 tahun, membantu menghasilkan pengembalian yang kuat dan mengurangi utang untuk kuartal kesebelas berturut-turut," kata Chief Executive Bernard Looney dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Laba biaya penggantian dasar kuartal IV BP, definisi laba bersih perusahaan, mencapai 4,8 miliar dolar AS, nyaris meleset dari perkiraan 5 miliar dolar AS dalam survei analis yang disediakan perusahaan. Nilai ini meningkat melebihi nilai 4 miliar dolar AS setahun sebelumnya.

Untuk tahun ini, laba BP sebesar 27,6 miliar dolar AS melampaui rekor sebelumnya sebesar 26 miliar dolar AS pada tahun 2008. Hasilnya dipengaruhi oleh aktivitas perdagangan gas yang lebih lemah setelah kuartal ketiga yang "luar biasa", pemeliharaan kilang yang lebih tinggi, dan harga minyak dan gas yang lebih rendah.

BP meningkatkan dividennya sebesar 10 persen menjadi 6.610 sen per saham. Itu membagi dua dividennya menjadi 5,25 sen pada Juli 2020 untuk pertama kalinya dalam satu dekade setelah pandemi.

Perusahaan juga mengumumkan rencana untuk membeli kembali saham senilai 2,75 miliar dolar AS selama tiga bulan ke depan setelah membeli 11,7 miliar dolar AS pada 2022.

Looney memimpin tiga tahun lalu dengan rencana ambisius untuk mengalihkan BP dari minyak dan gas ke energi terbarukan dan rendah karbon dalam upaya memangkas emisi gas rumah kaca. Sementara banyak investor mendukung strategi Looney, saham BP telah menjadi yang berkinerja terburuk di antara perusahaan energi Barat terkemuka sejak dia menjabat. Sebagian besar tetap datar dibandingkan dengan keuntungan 17 persen untuk Shell dan keuntungan hampir 80 persen di saham Exxon.

Dalam pembaruan strategi, BP mengatakan sekarang bertujuan untuk memproduksi 2 juta barel setara minyak per hari pada tahun 2030, turun 25 persen dari level 2019, tetapi kurang ambisius dari rencana sebelumnya untuk memangkas produksi sebesar 40 perse selama periode tersebut. BP mengatakan akan meningkatkan pengeluaran untuk bisnis minyak dan gas sebesar 1 miliar dolar AS per tahun, atau hingga kumulatif 8 miliar dolar AS pada tahun 2030.

Pada saat yang sama, perusahaan juga meningkatkan rencana pengeluaran untuk investasi transisi energinya sebesar 1 miliar dolar AS per tahun selama periode yang sama. Ini meningkatkan kisaran atas perkiraan investasi tahunan keseluruhan hingga 2030 menjadi 14 miliar dolar AS menjadi 18 miliar dolar AS.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement