Rabu 08 Feb 2023 01:20 WIB

Indonesia Butuh 22 Tahun untuk Sandang Gelar High Income Country

Indonesia baru saja masuk di angka 4.200 dolar AS per kapita sejak tahun lalu.

Red: Lida Puspaningtyas
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memberikan keterangan kepada media hasil pertemuan G20 Development Ministerial Meeting (DMM) 2022 di Tanjungpandan, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (8/9/2022). Dalam keterangannya Monoarfa mengatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan perwujudan komitmen bersama untuk melaksanakan tujuan utama pembentukan Development Working Group di G20, yaitu mempersempit ketimpangan pembangunan serta mengentaskan kemiskinan global.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memberikan keterangan kepada media hasil pertemuan G20 Development Ministerial Meeting (DMM) 2022 di Tanjungpandan, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (8/9/2022). Dalam keterangannya Monoarfa mengatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan perwujudan komitmen bersama untuk melaksanakan tujuan utama pembentukan Development Working Group di G20, yaitu mempersempit ketimpangan pembangunan serta mengentaskan kemiskinan global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan Indonesia membutuhkan waktu 22 tahun untuk menyandang gelar high income country.

"Kalo hitungan secara kalkulasi ekonomi yang linier, kita membutuhkan waktu 22 tahun sampai pada high economy. Mudah-mudahan bisa hadir lebih cepat," kata dia dalam acara peringatan satu dasawarsa pelaksanaan gerakan keterbukaan pemerintah melalui Open Goverment Indonesia (OGI) sekaligus peluncuran Rencana Aksi Nasional OGI VII di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa (7/2/2023).

Baca Juga

Selama 30 tahun terakhir, lanjut dia, Indonesia terjebak di dalam middle income trap. Namun, Indonesia baru saja masuk ke dalam kategori upper middle income dari low middle income di angka 4.200 dolar AS per kapita sejak tahun lalu.

"Dengan suasana dunia yang kita rasakan akibat hantaman pandemi COVID-19 tahun 2019, setelah kita berjibaku sedemikian rupa, kita berharap ke depan Indonesia mampu untuk tumbuh lebih baik lagi dan graduasi dari middle income ini bisa lebih cepat," ungkap Suharso.