REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus mengungkapkan alasan laga Persija Jakarta kontra Persita Tangerang yang seharusnya berlangsung pada Selasa (7/2/2023) mengalami penundaan. Ferry menjelaskan laga tersebut dibatalkan karena tidak mendapatkan izin dari pihak kepolisian.
Persita yang bertindak sebagai tuan rumah tidak mendapatkan izin dari Polres Tangerang untuk menggelar pertandingan di Indomilk Arena. Setelah melaporkan hal tersebut ke LIB, Persita kemudian diminta untuk mencari alternatif lain dan muncullah Stadion PTIK Jakarta dan Stadion Pakansari Kabupaten Bogor sebagai opsi.
"Seandainya juga tak mendapatkan izin, maka dilakukan partai tunda," kata Ferry kepada wartawan, Selasa (7/2/2023).
Ferry mengatakan, kesulitan tim untuk mendapatkan izin dari pihak kepolisian ini terjadi karena kerusuhan suporter yang terjadi beberapa waktu lalu. Pasalnya, bukan hanya laga antara Persita Tangerang vs Persija Jakarta saja yang ditunda karena tidak mendapatkan izin dari kepolisian, tapi juga pertandingan antara PSIS Semarang vs Persebaya Surabaya yang seharusnya digelar pada Rabu (8/2/2023).
Melalui rilis resmi PSIS pada Senin (6/2/2023), pertandingan tersebut ditunda karena alasan keamanan. Pihak kepolisian telah mengirim surat rekomendasi penundaan laga kepada panpel yang kemudian diteruskan kepada LIB.
"Persebaya vs PSIS juga tunda karena proses izin. Ya nomor satu, pasca-adanya pelemparan di Sleman dan Tangerang, pihak kepolisian juga berdasarkan informasi dari Intel mereka harus waspada," kata Ferry menjelaskan. "Buat LIB, kami memaklumi jika ada indikasi akan terjadi barangkali, ada luapan kekecewaan suporter apapun bentuknya, tentu pihak kepolisian harus mengantisipasi. Beliau akan menyampaikan ke kita untuk dicarikan alternatif."
Selain itu, Ferry mengatakan. LIB saat ini sedang memikirkan opsi agar partai-partai tunda itu digelar di luar Pulau Jawa. "LIB juga sedang berpikir bagaimana caranya supaya partai-partai tunda itu enggak terus berlangsung. Mungkin kita juga lagi upayakan supaya kalau sudah di luar pulau kan indikasi itu akan hilang," kata dia menjelaskan.