Selasa 07 Feb 2023 19:56 WIB

3 Perkara yang Dituntut dari Seorang Muslim Selama Hidup di Dunia

Seorang Muslim dituntut tidak hanya beribadah kepada Allah SWT

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Muslim ibadah. Seorang Muslim dituntut tidak hanya beribadah kepada Allah SWT
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi Muslim ibadah. Seorang Muslim dituntut tidak hanya beribadah kepada Allah SWT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seorang Muslim mengemban amanah yang besar selama masih menginjakkan kaki di muka bumi. Bahkan amanah ini dituntut untuk dikerjakan setiap insan Muslim sebagai hamba Allah SWT. 

Asisten profesor fiqih di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Hani Tammam, menjelaskan setiap manusia dituntut untuk mengerjakan tiga hal mendasar di alam semesta ini. Tiga itu ialah beribadah, memakmurkan bumi, dan menyucikan jiwa (tazkiyatun nafs). 

Baca Juga

"Sebagian orang mungkin hanya berfokus pada ibadah, misalnya sholat, berpuasa, tetapi tidak bekerja atau tidak melakukan upaya memakmurkan bumi, dan tidak pula memperbaiki akhlak serta melakukan hal yang bertentangan dengan perintah Allah SWT," tuturnya seperti dilansir Masrawy, Selasa (7/2/2023).

Tuntutan untuk beribadah kepada Allah SWT, berdasarkan pada surat Adz Dzaariyaat ayat 56. Allah SWT berfirman: 

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ  "Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku (saja)."

Selanjutnya, tuntutan bagi seorang Muslim untuk memakmurkan bumi berlandaskan pada surat Hud ayat 61. Allah SWT berfirman: 

هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْففِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ ۚ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ

"...Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa hamba-Nya)." (QS Hud ayat 61)

Sedangkan tuntutan untuk menyucikan jiwa, didasarkan pada firman Allah SWT dalam surat Asy Syams. Allah SWT berfirman: 

وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا

"Demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya, maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya, sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya." (QS Asy Syams ayat 7-10). Kemudian Tammam mengutip surat Al Jumuah ayat 9. Allah SWT berfirman: 

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan sholat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS Al Jumuah ayat 9)

Tammam menjelaskan, ayat 9 Surah Al Jumuah menggabungkan ibadah yakni sholat, bekerja yakni berdagang, dan penyucian (tazkiyah) yang dalam hal ini ialah khairullakum.

Ayat tersebut, terang Hanin Tammam, juga menekankan bahwa jika suatu pekerjaan bertentangan dengan ibadah pada waktunya, maka prioritaskan ibadah. Sebab, jual beli pada waktu sholat Jumat itu haram dan bertentangan dengan salah satu ibadah paling utama yaitu sholat Jumat. 

Mubaligh Mesir, Syekh Dr Amr Khalid mengingatkan tentang pentingnya berjuang keras serta gigih dalam menjalani kehidupan di dunia. 

Baca juga: Ketika Sayyidina Hasan Ditolak Dimakamkan Dekat Sang Kakek Muhammad SAW

Syekh Khalid mengatakan, seorang Muslim harus menggunakan kemampuan terbaiknya dalam berjuang menapaki kehidupan di dunia. Allah SWT berfirman: 

هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ ۖ وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

"Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan." (QS Al Mulk ayat 15)

Syekh Khalid menjelaskan, ketika seorang Muslim hanya berdiam diri dan hanya merenung sambil menopang pipi dengan kedua tangannya, maka sungguh Allah SWT tidak ridha kepadanya. Sebab, Allah SWT mencintai orang-orang yang senantiasa gigih dalam hidup.

"Itulah mengapa di dalam salah satu rukun umroh adalah sai, seakan-akan Allah SWT melatih kita dan berkata 'Saya ingin kalian melakukan ini agar bisa makan enak, sebagaimana yang dilakukan Sayyidah Hajar hingga keluarlah sumur Zamzam sehingga dapat dinikmati sampai sekarang," jelasnya.

 

Sumber: masrawy  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement