Selasa 07 Feb 2023 20:30 WIB

Tren Nikah di KUA, Perencana Keuangan: Fenomena Bagus!

Tren menikah di KUA bermula sejak pandemi Covid-19 merebak.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Tren menikah di KUA. Perencana keuangan melihat tren ini sebagai hal baik karena anak muda dianggap semakin melek keuangan. (ilustrasi)
Foto: Republika/mgrol101
Tren menikah di KUA. Perencana keuangan melihat tren ini sebagai hal baik karena anak muda dianggap semakin melek keuangan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semakin banyak pasangan muda memilih menikah di kantor urusan agama (KUA) saja, tanpa menggelar resepsi megah atau pesta besar-besaran. Tren tersebut tidak hanya dijumpai di ibu kota, tetapi juga di sejumlah daerah.

Perencana keuangan Metta Anggriani CFP berpendapat, tren tersebut sebagai hal yang baik. Founder dari platform edukasi keuangan Daya Uang itu menengarai, tren demikian bermula sejak pandemi Covid-19, di mana ada pembatasan untuk menggelar pesta pernikahan yang mengundang banyak orang.

Baca Juga

Pandemi juga membuat banyak orang berhemat dan lebih sadar untuk mengatur keuangan. Hal itu lantaran cukup banyak kebutuhan tidak terduga yang perlu dianggarkan untuk aspek kesehatan, misalnya perlu melakukan tes antigen atau PCR.

Dari sana, generasi milenial dan generasi Z pun menyadari bahwa biaya menggelar pesta pernikahan yang terbilang besar bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain. Tidak sedikit yang lantas berpikir objektif, bahwa ternyata menikah memang tidak perlu mahal-mahal.