Selasa 07 Feb 2023 21:21 WIB

Soal Gabung ke KIB, Sekjen PKS: Serba Mungkin

Semua kemungkinan dinilai masih bisa terjadi.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia (kiri) bersama Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al-Habsyi usai melakukan pertemuan di KAntor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (7/2/2023). Pertemuan silahturahmi antara Golkar dan PKS tersebut merupakan bentuk konsolidasi jelang pelaksanaan pemilu 2024.
Foto: Republika/Prayogi.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia (kiri) bersama Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al-Habsyi usai melakukan pertemuan di KAntor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (7/2/2023). Pertemuan silahturahmi antara Golkar dan PKS tersebut merupakan bentuk konsolidasi jelang pelaksanaan pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rombongan PKS bertandang ke Markas Golkar di Slipi, Jakarta, Selasa (7/2). Hampir dua jam, kedua elite parpol tersebut berdiskusi panjang bahas Pemilu 2024.

PKS dipimpin Sekjen Aboe Bakar Alhabsy. Sementara tuan rumah, langsung dipimpin Ketum Golkar Airlangga Hartarto.

Baca Juga

Usai pertemuan, Habib Aboe Bakar tak menutup kemungkinan jika PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pemilu 2024. Menurut dia, semua kemungkinan masih bisa terjadi.

“Serba mungkin yang kita belum tahu situasinya,” kata Aboe di DPP Golkar, Slipi, Jakarta, dalam keterangan persnya.

Aboe menegaskan, pertemuan PKS dan Golkar mencapai kesepakatan. Keduanya ingin, pertarungan Pemilu 2024 dengan suasana kondusif.

Aboe mengatakan, PKS akan mendatangi semua parpol. Tidak cuma Golkar. Termasuk PKB dan Gerindra.

“ Kami ingin suasananya kondusif. Kita akan datang semua ke partai-partai lain juga kita akan datang ke PKB. Kita akan ke Gerindra, biasa saja,” ujar dia.

“Kamu senang enggak kalau situasi pemilu kondusif baik? Tidak panas tidak crash gitu. Itu saja,” tegas Aboe.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement