Rabu 08 Feb 2023 05:01 WIB

Kemenag Sulawesi Utara Dorong Moderasi Beragama

Moderasi beragama di Sulawesi Utara dijalankan dengan prinsip Torang Samua Basudara.

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi mengatakan konsep Khairu Ummah yang menjadi tema besar Konferensi Islam ASEAN 2022 sejalan dengan konsep Moderasi Beragama yang menjadi amanah RPJMN dan program prioritas Kementerian Agama RI.
Foto: istimewa
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi mengatakan konsep Khairu Ummah yang menjadi tema besar Konferensi Islam ASEAN 2022 sejalan dengan konsep Moderasi Beragama yang menjadi amanah RPJMN dan program prioritas Kementerian Agama RI.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kementerian Agama (Kemenag) mendorong moderasi beragama melalui Hari Internasional Persaudaraan 4 Februari, di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Kakanwil Kemenag Sulut H Sarbin Sehe, mengatakan Hari Internasional Persaudaraan Manusia sangat relevan dengan gerakan moderasi beragama yang sedang digencarkan secara struktural, masif dan sistematis di Indonesia saat ini, termasuk di Sulawesi Utara.

Baca Juga

"International Day of Human Fraternitysenafas dengan gerakan moderasi beragama yang pada hakikatnya untuk menghargai harkat dan martabat manusia sebagai ciptaan Sang Khalik," katanya di Manado, Senin (8/2/2023).

Hal ini juga, katanya, selaras dengan semangat kearifan lokal masyarakat Sulawesi Utara yakni Torang Samua Basudara, Torang Samua Ciptaan Tuhan.

Melalui momentum ini, mantan Kakanwil Kemenag Maluku Utara ini menyampaikan beberapa pesan untuk membangun budaya damai antara lain mulai dengan menghormati kehidupan dan menghargai harkat manusia demi keadilan dan perdamaian.

"Mari menghormati kehidupan, mengakhiri kekerasan dan promosi dan praktek non-kekerasan melalui pendidikan, dialog dan kerja sama, pemajuan semua hak asasi manusia dan kebebasan fundamental serta komitmen untuk penyelesaian konflik secara damai," jelasnya.

Penetapan Hari Internasional Persaudaraan Manusia (International Day of Human Fraternity) oleh PBB, berdasarkan peristiwa penandatanganan Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia oleh Grand Syeikh Al-Azhar Ahmed Al Tayeb dan Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus di Abu Dhabi Uni Emirat Arab pada tanggal 4 Februari 2019.

Proses penandatanganan dokumen bersejarah ini didukung penuh oleh Presiden Zayed yang saat itu menjabat sebagai Presiden Uni Emirat Arab.

Konsep persaudaraan yang dibangun adalah persaudaraan sesama umat beragama, persaudaraan kebangsaan, dan persaudaraan umat manusia.

Piagam Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia adalah dokumen bersejarah.

Terbukti, PBB menetapkan momen penandatanganan itu sebagai Hari Internasional Persaudaraan Manusia.

Sejak itu dokumen ini menjadi perhatian dan menginspirasi banyak tokoh dunia di berbagai negara.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement