Rabu 08 Feb 2023 07:36 WIB

Indef: Investasi Harus Tingkatkan Penyerapan Tenaga Kerja

Hilirisasi harus market driven.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Lida Puspaningtyas
Sebuah truk usai melakukan bongkar muat di Pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (30/9/2022). Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memperkirakan ancaman resesi global tahun 2023 akan berdampak sektor keuangan dan sektor logistik, khususnya impor dikarenakan masih adanya ketergantungan atas bahan baku dari luar negeri.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Sebuah truk usai melakukan bongkar muat di Pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (30/9/2022). Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memperkirakan ancaman resesi global tahun 2023 akan berdampak sektor keuangan dan sektor logistik, khususnya impor dikarenakan masih adanya ketergantungan atas bahan baku dari luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyatakan, investasi harus fokus ke peningkatan hilirisasi sumber daya alam. Itu demi mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Hilirisasi tentunya perlu investasi yang besar. Dari hulu ke hilir tapi harus market driven," kata Peneliti Pusat Industri Perdagangan dan Investasi Indef Ahmad Heri Firdaus dalam siaran pers, Selasa (7/2/2023).

Baca Juga

Investasi tersebut, kata dia, harus berdampak terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja, nilai tambah ekonomi, substitusi impor, dan ekspor yang bernilai tambah. Maka, perlu investor pada sektor tertentu.

Ia menuturkan tantangan untuk menjaga momentum pemulihan atau pertumbuhan ekonomi menjadi semakin berat di saat ketidakpastian global meningka. Maka, Indonesia membutuhkan akselerasi ekonomi yang didasari pada perbaikan struktur dan fundamental yang kuat.