Rabu 08 Feb 2023 09:21 WIB

Anies-AHY di Konser Dewa 19, Demokrat Hargai Proses Penentuan Cawapres

Demokrat menyerahkan soal cawapres ke Anies Baswedan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Anies Baswedan bersama Sudirman Said, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya, dan Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menemui Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (2/2)
Foto: Dok. Republika
Anies Baswedan bersama Sudirman Said, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya, dan Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menemui Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (2/2)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman menanggapi kebersamaan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam konser Dewa 19 di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta. Menurutnya, kebersamaan tersebut bukan merupakan tanda bahwa AHY akan menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Anies.

"Belum tahu, belum tahu, nanti kita menghargai proses. Kita menghargai komunikasi yang saat ini sedang berlangsung," ujar Benny di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (7/2).

 

Partai Demokrat sendiri menyerahkan keputusan cawapres kepada Anies. Jelasnya, Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bukan bentuk kerja sama politik yang saling mendominasi.

 

"Kita menghargai komunikasi yang saat ini sedang berlangsung itu tadi tidak boleh ada hegemoni, tidak boleh ada dominasi. Kita komunikasi dan patuh kepada kesepakatan-kesepakatan yang dibangun bersama apa yang sudah disepakati ya, jalankan itu untuk rakyat," ujar anggota Komisi III DPR itu.

 

Ia sendiri tak menampik bahwa pertemuan PKS dengan Partai Golkar dalam rangka membangun kesepahaman bersama. Bahkan, ia menyambut baik jika partai berlambang pohon beringin itu bergabung dengan Koalisi Perubahan.

 

"Untuk membangun kesepahaman bersama. Ya siapa tahu nanti dengan pertemuan itu, ya Golkar mungkin ikut ambil bagian dalam agenda besar bangsa ini," ujar Benny.

 

Partai Demokrat juga berencana untuk bertemu dengan Partai Golkar, yang merupakan bentuk politik yang komunikatif. Sebab, Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem dan PKS bukan bentuk kerja sama yang tak saling mendominasi.

 

"Komunikasi, dialog, pertemuan, perjumpaan, bukan dominasi, bukan instruksi, bukan terpaksa. Cara politik demokrasi itu hanya bisa berkembang apabila ada ruang komunikasi, tidak ada paksaan kehendak, bukan dominasi, tidak ada dominasi saya kira," ujar Benny.

 

 

 

Baca Juga

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement