REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG -- Pemerintah Belanda mengatakan Belanda, Denmark, dan Jerman membeli 100 tank Leopard 1A5 untuk Ukraina. Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Belanda mengatakan, tank-tank itu akan dibeli "langsung dari industri Jerman."
Dalam wawancara dengan stasiun televisi nasional Belanda, NOS, Selasa (7/2/2023) Menteri Pertahanan Kasja Ollongen mengatakan tank itu sedikit lebih tua. "(Tapi) jelas masih dapat digunakan untuk bertempur di Ukraina," katanya.
"Itu tank uji, dan karena mereka disetel dan siap untuk bertempur, jelas mereka akan berguna bagi Ukraina," katanya.
Pekan lalu, dilaporkan, Pemerintah Jerman setuju mengirimkan tank Leopard 1 ke Ukraina yang diambil dari persediaannya. Tank-tank ini dapat dikirim lebih cepat dibandingkan tank Leopard 2 yang lebih canggih, yang Jerman dan negara lain janjikan pekan lalu.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan tank-tank baru yang dipasok Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan digunakan sebagai "tinju besi" dalam serangan balik untuk menghantam jalur pertahanan Rusia.
Spanyol juga dilaporkan akan mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina. Surat kabar El Pais melaporkan Spanyol berencana mengirimkan antara empat sampai enam tank Leopard 2A4 ke Ukraina.
Negeri Matador bergabung dengan negara-negara Barat yang mengirimkan tank modern ke Ukraina untuk menghadapi invasi Rusia. Sumber El Pais yang tidak disebutkan namanya mengatakan, angka pastinya bergantung dari persedian tank Spanyol dan berapa banyak negara lain mengirimkan tank-tanknya ke Ukraina.
Rusia mengintensifkan serangannya di wilayah timur Ukraina. Kiev mengatakan, Moskow mengirim ribuan tentaranya dan tentara bayaran menuju kematian untuk mendapatkan sedikit kemajuan dalam perang.
"Mereka membawa orang-orang dari wajib militer dan mencoba dengan sistematis untuk menemukan tempat untuk menerobos," kata juru bicara front timur angkatan bersenjata Ukraina Serhiy Cherevatiy di stasiun radio Ukraina, NV pekan lalu.
Moskow mengatakan, tujuan utamanya di Ukraina adalah mengamankan sisa Provinsi Donetsk. Satu dari empat wilayah Ukraina yang Moskow aneksasi tahun lalu. Pasukannya mengklaim beberapa pekan terakhir berhasil mencapai kemajuan di daerah sekitar Bakhmut.