REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pengadilan Korea Selatan (Korsel) memerintahkan pada Selasa (7/2/2023), agar pemerintah memberi kompensasi kepada korban Vietnam selama Perang Vietnam pada 1970-an. Sekitar 300 ribu tentara Korsel bertempur bersama pasukan Amerika Serikat (AS).
Putusan itu menandai pengakuan hukum pertama atas pertanggungjawaban Seoul atas kekejaman selama perang. Tindakan ini berpotensi membuka jalan bagi korban lain untuk mencari kompensasi atas perang di Vietnam.
Pengadilan Distrik Pusat Seoul memerintahkan pemerintah untuk memberikan kompensasi sekitar 30 juta won dan dana tambahan untuk penundaan kepada Nguyen Thi Thanh. Dia selamat dari pembunuhan warga sipil oleh pasukan Korsel selama perang tersebut.
Sosok yang kini berusia 63 tahun telah mengajukan gugatan terhadap pemerintah Korsel pada 2020. Dia meminta sekitar 30 juta won sebagai kompensasi karena kehilangan anggota keluarganya dan dirinya sendiri menderita luka. Saat itu marinir Korsel membunuh sekitar 70 warga sipil di kampung halamannya di provinsi Quang Nam, Vietnam tengah, pada 1968.
"Pada saat itu, tentara memaksa keluarga penggugat untuk keluar dari rumahnya, mengancam dengan peluru tajam dan senjata, sebelum menembak mereka," kata hasil putusan tersebut dikutip oleh kantor berita //Yonhap//.
"Akibatnya, diakui bahwa keluarga penggugat meninggal dunia di tempat kejadian dan penggugat serta lainnya mengalami luka serius," ujar putusan itu.
Seorang pejabat pengadilan membenarkan keputusan itu tetapi mengatakan putusan lengkap tidak segera tersedia untuk dirilis. Namun, Nguyen dalam panggilan video dari Vietnam yang diatur oleh pengacaranya setelah keputusan itu, menyambut baik keputusan tersebut. Nguyen mengatakan, hasil dari pengadilan Seoul itu akan menjadi penghiburan bagi jiwa-jiwa yang menjadi korban insiden tersebut.
Kementerian Luar Negeri Korsel mengatakan, kedua negara telah melakukan konsultasi erat mengenai masalah yang tertunda untuk kemajuan hubungan diplomatik yang berorientasi masa depan. Pembicaraan ini telah secara resmi didirikan pada 1992.
"Korea dan Vietnam telah mencapai perkembangan hubungan yang belum pernah terjadi sebelumnya selama 30 tahun terakhir berdasarkan prinsip 'Mari kita tinggalkan peristiwa malang di masa lalu dan bergerak menuju masa depan,'" kata Kementerian Luar Negeri Korsel.