Rabu 08 Feb 2023 14:05 WIB

Indonesia Berpeluang Indonesia Pasok Baterai Listrik ke AS

Baterai memainkan peran penting dalam komponen kendaraan listrik.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Tangkapan layar Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Rosan Roeslani menjelaskan peluang Indonesia memasok baterai listrik ke AS dalam Webinar Indef, Rabu (8/2/2023).
Foto: Dok Republika
Tangkapan layar Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Rosan Roeslani menjelaskan peluang Indonesia memasok baterai listrik ke AS dalam Webinar Indef, Rabu (8/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS), Rosan Roeslani mengungkapkan Indonesia memiliki peluang untuk bermitra dengan AS. Khususnya dalam membangun rantai pasok baterai listrik bagi AS.

"Untuk pengadaan mobil listrik di AS, Indonesia akan bangga menjadi bagian dari pemasok baterai listrik ini," kata Rosan dalam Webinar Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Rabu (8/2/2023).

Baca Juga

Rosan menjelaskan, baterai memainkan peran penting dalam komponen kendaraan listrik. Dia menuturkan pengadaan baterai listrik bisa mencapai 40 persen dari total biaya produksi.

Sementara itu, Rosan menuturkan, Indonesia memiliki cadangan nikel, kobalt, bauksit, dan tembaga yang melimpah. "Ini komponen kunci untuk pembuatan kendaraan listrik," tutur Rosan.

Rosan menyebut, Indonesia saat ini memproduksi 47 persen nikel dunia. Lalu pada 2022, Indonesia juga terbilang memiliki cadangan nikel terbesar.

Dia menambahkan, biaya manufaktur juga menjadi perhatian. Meskipun begitu, Rosan mengatakan Indonesia memiliki biaya manufaktur terendah di Asia karena  biaya tenaga kerja dan listrik mencapai enam persen dari total biaya.

"Biaya produksi yang lebih rendah berarti kendaraan listrik yang dihasilkan memiliki harga yang lebih kompetitif lalu nantinya mempengaruhi jumlah insentif pajak yang diberikan oleh pemerintah AS," jelas Rosan.

Untuk itu, Rosan yakin kondisi tersebut menguntungkan Indonesia dan AS karena terdapat peluang kerja sama. Dia menambahkan, hal tersebut juga dapat meningkatkan kerja sama AS dan Indonesia melalui industri kendaraan listrik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement