Rabu 08 Feb 2023 14:25 WIB

Mayoritas Cadangan Beras Pemerintah Impor

Cadangan beras pemerintah yang masih dimiliki Bulog saat ini cukup hingga April.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Karyawan menata beras Bulog untuk Retail usai peninjauan penyediaan beras Bulog di Hypermart Puri Indah, Jakarta, Rabu (8/2/2023). Direktur Utama Bulog, Budi Waseso mengakui mayoritas cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola sudah merupakan pasokan impor.
Foto: Republika/Prayogi.
Karyawan menata beras Bulog untuk Retail usai peninjauan penyediaan beras Bulog di Hypermart Puri Indah, Jakarta, Rabu (8/2/2023). Direktur Utama Bulog, Budi Waseso mengakui mayoritas cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola sudah merupakan pasokan impor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Bulog, Budi Waseso mengakui mayoritas cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola sudah merupakan pasokan impor. Pasalnya, penyerapan dalam beras produksi dalam negeri masih minim dan ditargetkan akan mulai naik signifikan pada puncak panen raya Maret mendatang.

"Ya, cadangan beras mayoritas impor dan terbanyak ada di Jawa karena kebutuhan (di Jawa) juga besar," kata Buwas, sapaan akrabnya, usai meninjau penjualan beras Bulog melalui retail modern di Hypermart Puri Indah di Jakarta, Rabu (8/2/2023/2023).

Baca Juga

Buwas mengungkapkan, panen padi sudah terjadi di beberapa titik sentra beras. Hanya saja, Bulog belum melakukan penyerapan secara masif agar panen saat ini bisa memenuhi kebutuhan pasar lokal terlebih dahulu.

Ia pun memastikan, stok CBP yang masih dimiliki Bulog saat ini cukup hingga setelah Lebaran di bulan April mendatang. "Itu kalau tidak ada panen, tapi kalau ada panen ya kita lihat karena tugas Bulog tahun ini (mengelola) stok beras 2,4 juta ton," ucapnya.