Rabu 08 Feb 2023 16:22 WIB

Kasus Gagal Ginjal Anak Ditemukan di Solo, di Jakarta BPOM Umumkan Praxion Aman Dikonsumsi

Satu lagi kasus dengan gejala gagal ginjal pada anak ditemukan di RS Moewardi, Solo.

Warga melintas di kawasan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi, Solo, Jawa Tengah. Satu pasien anak dengan gejala gagal ginjal saat ini tengah dirawat di RS Moewardi. (ilustrasi)
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warga melintas di kawasan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi, Solo, Jawa Tengah. Satu pasien anak dengan gejala gagal ginjal saat ini tengah dirawat di RS Moewardi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Muhammad Noor Alfian Choir, Zainur Mashir Ramadhan, Antara

Kasus anak bergejala gagal ginjal kembali ditemukan, kali ini di RSUD Moewardi, Solo. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming menyebut bahwa kasus gagal ginjal yang dialami oleh seorang anak 10 tahun itu, kendati belum masuk kriteria gagal ginjal akut, diketahui sempat mengkonsumsi salah satu merek obat Praxion. 

Baca Juga

"Itu belum bisa dibilang akut lho, anaknya sedang kami monitor, anaknya punya riwayat sebelumnya, kayaknya pernapasan juga dan dia mengkonsumsi Praxion," kata Gibran ketika ditemui di balaikota Solo, Rabu (8/2/2023).

Gibran juga mengatakan bahwa jika kondisi anak yang menderita gagal ginjal tersebut telah membaik. Kendati demikian, anak tersebut masih dimonitor oleh pihak rumah sakit.  

"(Ankanya) Umur 10 tahun, tapi kemarin wes tak telepon advokate, intinya minta dimonitor aja. Belum akut sudah menunjukkan gejala perbaikan kok tenang wae. Anaknya di Moewardi keadaane sudah membaik tenang wae kita monitor terus," katanya.

Disinggung soal peredaran obat yang menjadi pemicu peredaran gagal ginjal, ia menegaskan bahwa telah dilakukan penarikan. "Semua sudah ditarik tapi yang namanya ibu-ibu kadang-kadang obat belum habis masih disimpan. Itu zamannya pertama-tama istriku juga masih nyimpen yang namanya Termorex, Praxion semua. Padahal anakku yo ngombe kui terus. Lha yo medeni to," katanya.

Di sisi lain, Dinas kesehatan (Dinkes) Kota Solo mengatakan perlunya ditingkatkan waspada dalam penggunaan obat-obatan pada anak. Selain terkait obat-obatan yang dilarang oleh BPOM, pihak Dinkes Kota Solo mengaku sudah ada tindakan penarikan Praxion dari pasaran,

"Iya kita lihat, obat-obat yang ada resmi ditarik sudah langsung kita lakukan koordinasi," katanya.

Sebelumnya, Direktur RSUD Moewardi, Cahyono Hadi mengkonfirmasi bahwa memang benar ada pasien anak yang mengalami gagal ginjal. Namun, secara kondisi tidak masuk kategori akut.

"Memang benar RSUD Moewardi merawat pasien berinisial A berusia 10 tahun dirawat di rumah sakit dr Moewardi. Hanya bahwa, pasien tersebut sampai sekarang belum memenuhi kriteria sebagai gagal ginjal akut," terang Cahyono Hadi, Selasa (7/2/2023) malam.

Ditanya apakah kasus gagal ginjal tersebut dampak dari mengonsumsi obat yang dicurigai masuk daftar penyebab gagal ginjal oleh BPOM, pihaknya akan mencari tahu lebih dalam kepada keluarga pasien. "Mungkin nanti akan kita tanyakan lagi ke pasien, keluarganya, gimananya. Memang masuk ke sini dalam keadaan gagal napas, infeksi berat, infeksi kencing dan kita tidak punya pada tanda-tanda gejala ginjal akut, coba nanti kita telusuri apakah dia meminum obat menyebabkan gagal ginjal," ujarnya.

Cahyono menjelaskan bahwa sebelumnya anak tersebut awalnya dirawat di sebuah RS swasta di Kota Solo. Namun kemudian mengingat kondisi pasien yang mengalami gagal napas kemudian dirujuk ke RSUD. 

"Pasien ini masuk pada tanggal 29 Januari 2023, dengan gagal napas, infeksi saluran kencing ada juga kelainan fungsi ginjal," katanya. 

Menurutnya, saat ini pasien tersebut sudah dirawat di bangsal dan dan sudah membaik, baik fungsi ginjal dan kencing mulai membaik. "Namun dalam perjalanan pasien membaik. Tanda-tandanya membaik, tanda gagal ginjal akut tidak ada pada pasien," tutupnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement