Rabu 08 Feb 2023 16:31 WIB

Bertekad Entaskan Kemiskinan, Baznas Bangun Balai Ternak di Tuban

Simbolisasi peluncuran Balai Ternak Tuban Baznas dilakukan Kelompok Mandiri Barokah

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan Balai Ternak Baznas di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.  Simbolisasi peluncuran Balai Ternak Tuban dilakukan di Kandang Kelompok Mandiri Barokah, di Dusun Koro, Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, pada Rabu (8/2/2023)
Foto: Baznas
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan Balai Ternak Baznas di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Simbolisasi peluncuran Balai Ternak Tuban dilakukan di Kandang Kelompok Mandiri Barokah, di Dusun Koro, Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, pada Rabu (8/2/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, TUBAN -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan Balai Ternak Baznas di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Balai ternak merupakan salah satu program Baznas dalam rangka pengentasan kemiskinan di wilayah pedesaan, yang menyasar peternak mustahik sebagai penerima manfaatnya. Komoditas ternak yang dibudidayakan yaitu domba, kambing, sapi, dan ayam broiler.

Simbolisasi peluncuran Balai Ternak Tuban dilakukan di Kandang Kelompok Mandiri Barokah, di Dusun Koro, Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, pada Rabu (8/2/2023), dengan dihadiri Wakil Ketua Baznas RI, Mokhamad Mahdum, CWM Pimpinan Baznas RI pembina Wilayah Jawa Timur, Kolonel CAj (Purn) Drs Nur Chamdani, Bupati Tuban Aditya Herlinda Faridzky, dan jajaran terkait. 

Wakil Ketua Baznas RI, Mokhamad Mahdum dalam sambutannya mengatakan, program Balai Ternak ini merupakan salah satu program produktif yang diluncurkan Baznas, yang ditujukan mendorong kemandirian ekonomi peternak mustahik. 

Pada program ini, Baznas tak hanya memberikaan bantuan modal, namun juga pendampingan dan pelatihan secara berkala agar menjamin kualitas ternak yang dihasilkan.

"Baznas ingin menjadikan peternak mustahik lebih mandiri secara ekonomi. Dengan program pemberdayaan ini, diharapkan para mustahik bisa berdiri sendiri di kemudian hari, dan bertransformasi menjadi muzaki," kata Mokhamad Mahdum, Rabu (8/2/2023).

photo
Pada tahun ini, Baznas akan menambah peternak hingga jumlah peternak menjadi 30 orang dalam satu kelompok. - (Baznas)

Mokhamad Mahdum melanjutkan, program Baznas akan sangat optimal jika didukung keseriusan dari seluruh pihak yang terlibat, seperti yang terjadi di Balai Ternak BAZNAS di daerah lain.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Pimpinan Baznas RI pembina wilayah Jawa Timur , Nur Chamdani, menyebut di Balai Ternak Baznas Kabupaten Tuban saat ini menaungi sekitar 12 orang, dengan total populasi domba yang dikelola sebanyak 196 ekor terdiri dari 7 pejantan, 70 induk, 4 cempe jantan, 8 cempe betina, 93 bakalan jantan, dan 14 bakalan betina. Pada tahun ini, Baznas akan menambah peternak hingga jumlah peternak menjadi 30 orang dalam satu kelompok.

"Selanjutnya program pendampingan dilaksanakan selama dua hingga tiga tahun. Pendampingan diperlukan agar peternak secara teknis mampu membudidayakan domba sesuai standar operational prosedur (SOP), adanya peningkatan spiritualitas, dan adanya kemandirian secara lembaga. Pada akhirnya mustahik binaan diharapkan keluar dari status kemiskinan dan menjadi muzaki," ucap Chamdani.

Peningkatan kualitas dari mustahik menjadi muzaki turut menjadi perhatian Bupati Tuban, Aditya Herlinda Faridzky, yang mengatakan program Baznas ini sangat baik dan memberi banyak manfaat. Kata Aditya, jika program ini dilakukan dengan serius oleh para muzaki, maka peluang untuk berkembang akan sangat terbuka lebar. 

"Kami menyambut baik hadirnya Balai Ternak Baznas di Tuban yang sangat multi manfaat. Hal ini juga sejalan dengan tujuan Pemkab Tuban yang ingin memberi kesejahteraan kepada masyarakat," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement