REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Cafe yang menyajikan minuman spesial teh di Bandung, saat ini, memang masih jarang. Tak seperti Cafe yang menyajikan kopi, yang semakin hari semakin menjamur. Karena, memang tradisi nge-teh atau minum teh memang belum terlalu kental di masyarakat Tanah Air. Berbeda dengan kopi yang sudah sangat membudaya.
Kondisi ini, ternyata ditangkap menjadi sebuah peluang bisnis sekaligus ide untuk mengampanyekan tradisi minum teh oleh Direktur Orchid Forest Cikole Barry Akbar. Dia membuat Cafe yang menyajikan teh bernama Golden Pine yang berlokasi di kawasan wisata Orchid Forest Cikole, Lembang, Bandung Barat.
"Konsep Golden Pine ini, memang unik. Karena, di cafe ini kita bisa nge-teh di tengah hutan pinus. Sambil nge-teh dan menikmati camilan, kita pun bisa menghirup udara segar dan dingin. Aroma pohon pinus sesekali tercium," ujarnya, Rabu (8/2/2023).
Belum lagi, berbagai bunga cantik akan memanjakan mata kita. Ruangan bergaya glass house akan membuat kita seperti berada di Eropa.
Golden Pine ini, kata dia, menjadi pionir konsep cafe glass house bernuansa Eropa di tengah indahnya pemandangan dan suasana hutan pinus dan anggrek. Cafe Golden Pine sendiri, saat ini menjadi primadona baru di kawasan Orchid Forest Cikole.
"Tidak hanya dikenal dengan jembatan gantungnya yang estetik, bangunan kafe ini juga sangat cantik untuk dijadikan background foto," tutur dia.
Bangunan kafenya mirip rumah-rumah di negara Eropa. Didominasi kaca, Golden Pine hadir dengan warna biru yang menjadi ikonnya.
Di dalamnya memang tidak luas, hanya bisa menampung sekitar 100 orang dan kalau penuh, pengunjung harus antre di luar kafe.
Barry menjelaskan, awal mula akhirnya membuat Golden Pine pun, berawal dari kesukaannya menyantap es krim dan burger. Dia, kemudian mencoba memadukan konsep nge-teh dengan es krim dan burger yang pasti banyak orang suka.
Berry mengaku, sebelum membuat Orchid Forrest, pernah bergabung sebagai salah satu tenaga ahli di Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Tugasnya, mendesain berbagai tempat yang berpotensi menjadi objek wisata, salah satunya Orchid Forest Cikole yang dikelolanya.
“Saya sejak membangun Orchid (Forest Cikole), menjadi tenaga ahli Kemenpar ada membuat program. Tugasnya mendesain, jadi setiap desain itu selalu enggak pernah sama. Saya menyesuaikan dengan karakter tempat itu,” ujar Berry kepada wartawan, Rabu (8/2).
Berry, mengonsep Orchid Forest Cikole, Cikole di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat sebagai tempat wisata alam dengan hutan pinus sebagai highlightnya. Kemudian, mulai terpikir untuk membuat kafe, yang pengunjung bisa nyantai sambil nge-teh dan menikmati camilan.
“Ide awalnya sebenanya saya pengin bikin es krim aja, gelato, terus sambil makan roti. Itu kan enak ya. Apalagi glass house ini berhubungan dengan alam dan bunga,” katanya.
Barry pun tak menyangka ternyata antusiasme pengunjung datang Golden Pine cukup tinggi. “Semakin ke sini ramai terus, antusiasmenya bagus,” katanya.
Golden Pine juga menawarkan Orchid berbagai pilihan menu pastry, teh, dan cokelat panas. Ada juga gelato es krim yang sangat cocok untuk dinikmati bersama keluarga juga orang terdekat.
Range harga yang ditawarkan di Golden Pine pun beragam, untuk minuman dari Rp 9.000 dan aneka teh yang dibanderol sekitar Rp 25.000. Sementara untuk aneka pastry seperti croissant itu diharga Rp 20.000.
Berada di atas lahan 12 hektare yang didominasi wisata alam terbuka, posisi Golden Pine berada di area Teras Paphio. “Wisatawan disediakan shuttle gratis menuju parkiran dari pintu paling bawah,” katanya.
Golden Pine melayani para pengunjung sesuai dengan jam operasional Orchid Forest Cikole, mulai dari pukul 09.00 – 18.00 WIB pada Senin – Jumat, dan 08.00 – 19.00 WIB setiap akhir pekan.