Rabu 08 Feb 2023 18:39 WIB

Target Indonesia Hilirisasi Nikel Hingga Jadi Produsen Baterai

Indonesia ingin melakukan hilirisasi dalam hal penataan lingkungan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Tangkapan layar Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil  Lahadalia menjelaskan mengenai arah dan kebijakan investasi di Indonesia serta daya tariknya dalam webinar Indef, Rabu (8/2/2023).
Foto: dok Republika
Tangkapan layar Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan mengenai arah dan kebijakan investasi di Indonesia serta daya tariknya dalam webinar Indef, Rabu (8/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan kebijakan ke depan, Indonesia akan fokus pada hilirisasi. Hal itu dimulai dari hilirisasi nikel hingga target menjadi produsen baterai.

"Hilirisasi harga mati. Di mana hilirisasi pendekatannya green industry dan green energy," kata Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia dalam  Webinar Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Rabu (8/2/2023).

Baca Juga

Bahlil menegaskan, Indonesia ingin melakukan hilirisasi dalam hal penataan lingkungan dan menciptakan nilai tambah dalam kawasan pertumbuhan ekonomi baru. Selain itu juga memberikan lapangan pekerjaan layak dan berkolaborasi dengan UMKM.

Dalam menciptakan nilai tambah, Bahlil mengungkapkan, upaya tersebut sudah terlihat dalam hilirisasi nikel. Dia menjelaskan, pada 2017 hingga 2018, Indonesia melakukan ekspor nikel saat belum melakukan hilirisasi dengan nilainya hanya sekitar 3,35 miliar dolar AS.