Rabu 08 Feb 2023 20:18 WIB

PBNU tak akan Lagi Gelar Perhelatan Akbar Serupa Resepsi 1 Abad, Ini Alasannya 

Puncak Harlah 1 Abad NU dihadiri para ulama dan tokoh nasional

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nashih Nashrullah
Wakil Sekjen PBNU Rahmat Hidayat Pulungan (kedua kanan) saat konferensi pers di Hotel Luminor, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (8/2/2023). Dalam konferensi pers tersebut menyampaikan tentang capaian dan evaluasi kegiatan Satu Abad NU.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Wakil Sekjen PBNU Rahmat Hidayat Pulungan (kedua kanan) saat konferensi pers di Hotel Luminor, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (8/2/2023). Dalam konferensi pers tersebut menyampaikan tentang capaian dan evaluasi kegiatan Satu Abad NU.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO – Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Rahmat Hidayat Pulungan, menyatakan pihaknya tidak akan lagi menggelar acara semegah dan sebesar resepsi puncak peringatan satu abad NU yang digelar di GOR Delta Sidoarjo pada Selasa (7/2/2023). Hal itu sesuai arahan dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.

"Saya sebagai pengurus PBNU memastikan tidak ada lagi (acara sbesar resepsi satu abad NU). Karena Gus Yahya selaku ketua Umum (PBNU) dari tiga pekan lalu bicara, setelah ini tidak ada lagi acara-acara besar di lingkungan NU," kata Rahmat dalam konperensi pers di Hotel Luminor Sidoarjo, Rabu (8/2/2023).

Baca Juga

Rahmat pun menjelaskan alasan PBNU tidak akan lagi menggelar acara besar. Sebab, kata dia, dari acara peringatan satu abad, bisa terlihat bahwa NU merupakan organisasi yang sangat besar, sehingga tidak lagi perlu membuang dana dan tenaga untuk menunjukkan kebesaran NU.

"Karena NU-nya sudah kelihatan sangat besar di lapangan. Jadi tidak perlu lagi bikin acara besar. Buang-buang duit, buang-buang tenaga," ujarnya.

Rahmat mengatakan, akan lebih baik dana dan tenaga yang dimiliki NU digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif ketimbang menggelar acara-acara besar. 

Hal-hal produktif yang dimaksud seperti mebingkatkan kapasitas kader NU, atau memperbaiki lembaga pendidikan di bawah naungan NU dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.

"Lebih baik dana dan tenaga itu dipake buat hal-hal yang produktif. Memperkuat kapasitas kader, memperbaiki sekolah-sekolah di lingkungan Nahdaltul Ulama, sampai perguruan tinggi," kata Rahmat.

Baca juga: 4 Sosok Wanita yang Bisa Mengantarkan Seorang Mukmin ke Surga, Siapa Saja?  

Berdasarkan kalender Hijriyah, kini Nahdlatul Ulama (NU) telah genap berusia seratus tahun atau satu abad. 

Sedangkan menurut hitungan tahun Masehi, NU masih berusia 97 tahun. NU lahir pada 16 Rajab 1434 H atau bertepatan dengan 31 Januari 1926 M.

Dikutip dari Antara, Ketua Umum PBNU, KH Cholil Yahya Staquf, menjelaskan makna dari Visi PBNU Tahun 2022-2027, yaitu "Merawat Jagat Membangun Peradaban" serta tema Peringatan Harlah 1 Abad NU, yakni "Mendigdayakan NU Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru".

Dia memaparkan, NU kali menggelar sembilan rangkaian kegiatan yitu  Religion 20 R20,  Festival Tradisi Islam Nusantra, NU Women, Pekan Olahraga NU, NU Tech, Peluncuran Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU) di Jombang, Jawa Timur, Anugerah Tokoh NU,  Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I di Surabaya, dan Puncak Resepsi Harlah 1 Abad NU di Sidoarjo yang berlangsung Selasa (7/2/2023).     

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement