Ini Rentetan Teror KKB Pimpinan Egianus Kogoya di Papua

REPUBLIKA.CO.ID, PAPUA BARAT - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya seringkali melakukan aksi kejahatan untuk mengancam Pemerintah Indonesia. Kelompok tersebut melakukan teror ke masyarakat sipil hingga ke aparat keamanan.

Yang terbaru adalah aksi membakar pesawat dan menyandera pilot dan beberapa penumpang di dalam pesawat. Pada Selasa (7/2/2023), Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengaku kelompoknya bertanggung jawab atas penyerangan dan aksi penyanderaan di Distrik Paro, Nduga.

Baca Juga

Pesawat yang dibakar KKB adalah pesawat jenis Pilatus Porter milik Susi Air PK-BVY dengan pilot Philip Merthens yang berkebangsaan Selandia Baru. Philip Merthens pun ikut menjadi sandera KKB.

Pesawat melayani penerbangan subsidi dari Timika-Paro membawa lima orang penumpang termasuk seorang bayi. Lima penumpang pesawat milik Susi Air yaitu Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge,Meita Gwijangge dan Wetina W. KKB juga dilaporkan menyandera 15 pekerja bangunan yang sedang membangun puskesmas di Paro.

Jika dirunut waktu mundur, teror kelompok Egianus Kogoya bukan yang pertama. Berikut rentetan aksi teror KKB pimpinan Egianus Kogoya di Bumi Cendrawasih:

Pada 22 Juni 2018 silam, pasukan Egianus melakukan serangan terhadap dua pesawat, yakni Twin Otter PK-HVU milik Diminom Air dan Twin Otter milik Trigana. Insiden itu terjadi di lapangan terbang Kota Kenyam, Kabupaten Nduga. AKibat serangan tersebut Co-Pilot Irene Nur Fadila mengalami luka.
Pada 25 Juli 2018, pilot pesawat Trigana Air Ahmad Kamil terluka ketika pesawatnya diserang KKB. Setelah insiden itu, anggota KKB juga pernah menyerang tiga warga sipil. Pasukannya menembak pasangan suami istri hingga tewas. Sementara anak berusia enam tahun juga dikatakan mengalami luka parah akibat serangan itu.
Pada Oktober 2018, Egianus cs menyandera 15 orang yang terdiri dari guru dan tenaga kesehatan. Penyanderaan tersebut berlangsung selama sekitar 14 hari di distrik Mapenduma, Nduga, Papua.
Kekejaman KKB Egianus tak berhenti, masih di 2018, KKB membantai pekerja Trans Papua yang tengah membangun jembatan jalan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi. Sebanyak 19 pekerja tewas dalam insiden itu.
Sepanjang 2019, KKB pun tak luput melakukan serangan. Kepolisian mencatat setidaknya telah terjadi 12 kasus penembakan oleh KKB di Papua. Beberapa diantaranya dilakukan kelompok pimpinan Egianus Kogoya.
Egianus juga pernah dikatakan mengincar PT Freeport Indonesia. Selain itu Egianus Kogoya menjadi dalang di balik konflik yang terjadi di Distrik Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo, Papua pada akhir 2021.
Kelompoknya membunuh dua anggota TNI pada Maret 2022, yaitu Letda Mar Moh Iqbal dan Pratu Mar Wilson Anderson. Penyerangan tersebut terjadi ketika dua anggota tersebut tengah bertugas di Pos Satgas Mupe.
Tahun 2022 juga masih menjadi tahun serangan KKB, kala itu pada April, pihaknya menyerang mobil milik Satgas Damai Cartenz saat berada di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga. Di hari yang sama, Sebby Sambom mengkonfirmasi serangan Pos Satgas Kodim Mupe di Distrik Kalilkobe, Nduga yang menewaskan seorang prajurit TNI, Praka Dwi Miftachul Achyar.
Egianus juga memimpin penyerangan terhadap SAM Air dengan nomor registrasi PK-SMG di Nduga (7/6/2022). Pilot pesawat tersebut, M Farhan Fachri dilaporkan mengalami luka lecet karena terjatuh saat melarikan diri. Sedangkan rekannya, Co-Pilo tReza Ariestha Ragainaga, tidak mengalami cedera.
Selain itu, KKB membunuh seorang polisi di jajaran Polda Papua dan merampas senjatanya pada Juni 2022.
KKB pimpinan Egianus pada Juli 2022 membantai Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga. Serangan dengan senjata api dan senjata tajam itu menewaskan 10 orang warga sipil. Dua korban lainnya dalam kondisi kritis karena luka-luka bacokan dan tembakan.