Kembali Terjadi kejahatan Jalanan, Sekda DIY Prihatin
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Klitih di DIY | Foto: republika.co.id
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengaku prihatin dengan kejadian kejahatan jalanan yang kembali terjadi di DIY. Kali ini, kejahatan jalanan terjadi di jantung kota Yogyakarta, yakni di kawasan Titik Nol Kilometer.
Keprihatinan itu disampaikan Aji, mengingat sudah banyak upaya yang dilakukan untuk mencegah kejahatan jalanan. Bahkan, tidak sedikit kasus kejahatan jalanan yang terjadi di DIY melibatkan pelajar.
Aji menyebut, pihaknya sudah mengupayakan berbagai cara untuk mencegah kejahatan jalanan, termasuk sosialisasi di sekolah-sekolah dengan menyasar pelajar. Patroli pun juga terus dilakukan untuk mencegah dan menjaring kemungkinan-kemungkinan terjadinya kejahatan jalanan.
"Kita juga sudah minta bantuan kepada para lurah yang ada di kelurahan-kelurahan untuk selalu sosialisasi tentang itu, dan melaporkan kalau ada kemungkinan terjadi kekerasan anak di kalangan remaja, apalagi kalau yang terjadi di jalan. Namun ternyata masih ada yang lolos, jadi kita turut prihatin," kata Aji di kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (8/2/2023).
Aji menuturkan, berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemda DIY juga dilibatkan dalam berbagai upaya untuk mencegah kejahatan jalanan ini. Termasuk OPD di pemerintah kabupaten/kota se-DIY yang juga turut melakukan pencegahan.
Meski kejahatan jalanan masih tetap terjadi, namun upaya-upaya yang sudah dilakukan itu akan terus dilakukan dan ditingkatkan. Hal ini mengingat kejahatan jalanan masih menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) yang harus ditangani di DIY.
"Tentu upaya-upaya yang sudah kita lakukan tetap kita teruskan, dan kita akan selalu mencoba mencari cara yang paling jitu dalam rangka menghilangkan kasus kekerasan yang terjadi di kalangan remaja, apalagi di jalanan," ujar Aji.
Ia menuturkan, kejahatan jalanan di DIY harus menjadi perhatian seluruh pihak. Terkait kejadian di kawasan Titik Nol Kilometer, terduga pelaku dinilai nekat mengingat aksi tersebut dilakukan di kawasan yang tidak sepi.
Hal ini juga membuat Aji mengaku lebih prihatin. "Kejadiannya sebetulnya di jalan yang ramai, ini saya kira juga nekat karena di daerah itu tidak pernah sepi, cukup banyak orang ada di situ. Ini membuat kita lebih prihatin lagi karena kenekatan dia melakukan di tengah banyak orang, itu harus jadi perhatian kita," jelasnya.