Rabu 08 Feb 2023 21:20 WIB

Hindari Sifat Pelit dengan Dua Cara Ini

Pelit merupakan sifat tercela.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Hindari Sifat Pelit dengan Dua Cara Ini. Foto: Pelit dan mabuk harta (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Hindari Sifat Pelit dengan Dua Cara Ini. Foto: Pelit dan mabuk harta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelit merupakan sifat yang tercela yang patut untuk dihindari. Menurut pakar Tasawuf Ustaz Azka Fuady menghindari sifat pelit dapat dilakukan dengan dua cara. Yang pertama, dia menjabarkan, dengan belajar dan memahami bahwa sifat pelit itu adalah bagian dari akhlak yang buruk.

"Nabi pernah berkata bahwa tidak akan berkumpul dua golongan di surga, yaitu orang yang kikir dan yang su-ul-khuluq (berakhlak buruk)," kata Ustaz Azka beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Adapun cara yang kedua adalah dengan mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah orang yang pelit. Menurut dia, umat Islam harus menengok kepada sebaik-baiknya teladan di muka bumi ini, yakni Rasulullah SAW.

 Rasulullah bukanlah pribadi yang pelit dan merupakan makhluk Allah yang paling dermawan. Maka jika seseorang sudah dapat menghindari sifat pelit dan hendak bersedekah, dia menilai, tirulah sedekahnya Rasulullah SAW.

"Rasulullah bersedekah tidak mau niatnya itu dipuji orang. Rasulullah contoh akhlak terpuji yang paling utama dijadikan panutan," kata dia.

Dia menekankan bahwa sifat pelit bukan bagian dari akhlak yang terpuji. Sedangkan dalam Islam, penekanan akhlak sangat ditekankan. Tasawuf, menurut dia, adalah ilmu yang mempelajari dan menggali tentang akhlak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement