REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Bupati Cianjur Herman Suherman mendukung Kampung Ciguha untuk dikembangkan menjadi kampung wisata kerajinan anyaman bambu. Diharapkan pengembangan kampung wisata di wilayah Desa Malati, Kecamatan Naringgul, itu nantinya dapat membantu menggerakkan perekonomian warga setempat.
Hal itu dinilai sejalan dengan upaya pengembangan objek wisata di wilayah selatan Cianjur. “Pemerintah daerah sudah pasti akan mendukung terwujudnya destinasi wisata kampung anyaman di Kecamatan Naringgul, sebagai penunjang objek wisata Kampung Adat Miduana di Desa Balegede,” kata Bupati di Cianjur, Jawa Barat (Jabar), Selasa (7/2/2023).
Bupati mengatakan, selama ini Kampung Ciguha merupakan penghasil kerajinan anyaman bambu, yang produknya sudah dipasarkan ke berbagai daerah di wilayah Jabar, juga Bali. Dengan dikembangkan sebagai kampung wisata, diharapkan Ciguha akan menjadi daya tarik untuk wisatawan, khususnya dari Jabar dan Jabodetabek.
Kepala Desa Malati, Hendra Irawan, mengatakan, produksi kerajinan tangan anyaman bambu di Kampung Ciguha sudah dilakukan warganya turun-temurun sejak puluhan tahun lalu. Produk kerajinan anyaman bambu yang dihasilkan, antara lain tudung saji, tempat nasi, juga kipas tangan. “Selama ini, berbagai anyaman bambu dari kampung ini sudah menembus pasar wisata di Jabar dan Denpasar, Bali,” kata dia.
Dengan potensi yang ada di Kampung Ciguha, Hendra mengatakan, diharapkan bisa dikembangkan kampung wisata. “Pemerintah Desa Malati akan menata Kampung Ciguha menjadi kampung kerajinan tangan anyaman bambu, yang bisa dijadikan objek wisata pendukung Kampung Adat Miduna,” ujarnya.
Hendra berharap upaya tersebut dapat semakin mengenalkan produk anyaman bambu lokal dan Kampung Ciguha bisa menjadi destinasi wisata baru di wilayah selatan Cianjur. Dengan begitu, diharapkan juga dapat mendongkrak perekonomian warga.