Kamis 09 Feb 2023 04:15 WIB

Scrotal Tongue Bisa Mengusik Ketika Kekurangan Vitamin Tertentu

Scrotal tongue membuat lidah terlihat sangat mirip dengan bagian kelamin laki-laki.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Scrotal tongue dikenal juga dengan istilah fissured tongue alias lidah pecah-pecah.
Foto: www.freepik.com.
Scrotal tongue dikenal juga dengan istilah fissured tongue alias lidah pecah-pecah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vitamin dan mineral sangat penting untuk menunjang fungsi tubuh yang sehat. Tanpa nutrisi tertentu orang bisa kekurangan zat gizi mikro dan bahkan terkena gangguan kesehatan, misalnya perubahan pada bentuk lidah.

Menurut direktur klinis dan dokter gigi utama di Smile Studios Dental Group, Mani Bhardwaj, scrotal tongue merupakan salah satu gejala kekurangan vitamin tertentu. Ia memperingatkan bahwa kekurangan vitamin B12, vitamin B9 (folat), dan feritin (protein yang menyimpan zat besi) bisa menjadi penyebabnya.

Baca Juga

"Sesuai dengan namanya, kondisi ini membuat lidah terlihat sangat mirip dengan bagian kelamin laki-laki karena bisa berkerut, pecah-pecah, dan berlekuk," kata drg Bhardwaj, dilansir laman Express, Rabu (8/2/2023).

Hal ini bisa sangat umum dan memengaruhi satu hingga dua persen populasi dunia. Scrotal tongue dapat terlihat, tergantung dari tingkat keparahan bentuknya.

"Kadang-kadang, penyebab kondisi ini tidak diketahui, namun beberapa bisa jadi akibat kekurangan nutrisi seperti vitamin B12, feritin, dan folat," ujar dia.

Scrotal tongue alias lidah skrotum juga dikenal sebagai lidah pecah-pecah (fissured tongue). Salah satu artikel yang diterbitkan dalam jurnal Online Otolaryngology menyatakan bahwa hal itu dapat dikaitkan dengan kekurangan vitamin B12, serta anemia pernisiosa, suatu kondisi di mana tubuh tidak dapat menyerap B12.

Jurnal itu mencantumkan kondisi tersebut sebagai salah satu kelainan lidah yang paling umum. Drg Bhardwaj mengingatkan celah yang dalam pada lidah dapat menyebabkan makanan terselip di dalamnya hingga menyebabkan ketidaknyamanan.

Kumpulan area lidah yang pecah-pecah dan lidah geografis ini dapat menyebabkan sensasi terbakar saat memakan makanan pedas. Sebuah penelitian yang diterbitkan di BMC Oral Health menemukan bahwa dalam kelompok yang terdiri dari 22 pasien dengan tingkat B12 yang menurun, delapan di antaranya memiliki lidah pecah-pecah sebagai gejala.

Dalam beberapa kasus, pasien dengan kondisi lidah seperti itu dapat mengalami sensitivitas berlebih dan sensasi terbakar ketika memakan makanan tertentu. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari jeruk dan makanan pedas.

"Umumnya, tidak ada masalah besar, kecuali bagi mereka yang kekurangan vitamin, dan ini bisa diperbaiki dan diperiksa melalui tes darah dari dokter, namun dalam beberapa kasus, penyelidikan lebih lanjut mungkin diperlukan jika dianggap perlu," papar drg Bhardwaj.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement