Kamis 09 Feb 2023 07:25 WIB

Emas Kian Berkilau Ditopang Dolar AS yang Lebih Lemah

Dolar AS melemah setelah Powell menyatakan proses disinflasi telah dimulai.

Red: Lida Puspaningtyas
Pegawai menunjukkan emas Pegadaian di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Senin (26/12/2022). Harga emas diprediksi akan terus mengalami kenaikan hingga akhir tahun 2022 dan 2023 ini. Ada banyak faktor yang mendorong logam mulia tersebut terus menguat salah satunya masalah ekonomi. Republika/Prayogi
Foto: Republika/Prayogi
Pegawai menunjukkan emas Pegadaian di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Senin (26/12/2022). Harga emas diprediksi akan terus mengalami kenaikan hingga akhir tahun 2022 dan 2023 ini. Ada banyak faktor yang mendorong logam mulia tersebut terus menguat salah satunya masalah ekonomi. Republika/Prayogi

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas kian bersinar, kembali menguat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat atau Kamis (9/2/2023) pagi WIB, memperpanjang keuntungan untuk sesi ketiga berturut-turut didorong oleh dolar AS yang lebih lemah setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell menyatakan proses disinflasi telah dimulai.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman pada bulan April di Divisi Comex New York Exchangeterdongkrak 5,9 dolar AS, atau 0,31 persen menjadi ditutup pada 1.890,70 dolar AS per ouncesetelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi 1.898,90 dolar AS dan terendah 1.881,40 dolar AS.

Baca Juga

Emas berjangka bertambah 5,30 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.884,80 dolar AS pada hari Selasa (7/2/2023) setelah terkerek 2,90 dolar AS atau 0,15 persen menjadi 1.879,50 dolar AS pada hari Senin (6/2/2023), dan anjlok 54,20 dolar AS atau 2,81 persen menjadi 1.876,60 dolar AS pada hari Jumat (3/2/2023).

Ketua Fed menunjukkan sedikit tanda tekanan hawkish terhadap pasar tenaga kerja yang tangguh di Amerika Serikat, meningkatkan harapan bahwa suku bunga mungkin tidak akan naik lebih jauh.Dalam sesi tanya jawab di hadapan Economic Club of Washington pada hari Selasa (7/2/2023), Powell mengakui bahwa suku bunga mungkin perlu bergerak lebih tinggi dari yang diharapkan jika kondisi ekonomi tetap kuat tetapi menegaskan kembali bahwa dia merasa proses disinflasi sedang berlangsung.