REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kontraktor tambang PT Hillcon Tbk. (HILL) siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan Initial Public Offering (IPO), perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan meningkat hingga dua kali lipat tahun ini.
"Dengan IPO, Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun ini dapat mencapai 1,5 hingga dua kali dari tahun sebelumnya dan diharapkan dapat mencetak laba bersih sekitar Rp 700 miliar," ungkap Direktur Hillcon, Jaya Angdika melalui siaran pers, Kamis (9/2/2023).
Sepanjang 2022, Hillcon meraih pendapatan sekitar Rp 3,2 triliun sampai dengan laba induk sekitar Rp 300 miliar. CEO Hillcon Hersan Qiu optimistis terhadap IPO perseroan. HILL akan berfokus sebagai kontraktor tambang nikel, komoditas yang dinilai unik.
Hersan mengungkapkan keunikan posisi sebagai kontraktor tambang nikel dibanding kontraktor hasil tambang lainnya adalah naik turunnya harga tidak berpengaruh terhadap kinerja Hillcon sebagai penyedia jasa usaha pertambangan.
"Berdasarkan pengalaman, kita tetap diminta produksi semaksimal mungkin baik di saat tren harga nikel sedang turun maupun tren harga nikel sedang naik karena pertumbuhan kapasitas smelter nikel di Indonesia yang terus bertumbuh membuat permintaan atas nikel ore terus bertumbuh juga," kata Hersan.
Menurut Hersan, bisnis nikel di Indonesia sangat efisien sehingga prospek ke depan, terutama dengan utilisasinya sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik, sangat cerah. Kebijakan pemerintah Indonesia untuk hilirisasi produk nikel dinilai tepat.
Dengan rantai pasok industri nikel semuanya di lokasi yang sama, biaya produksi hasil turunan nikel menjadi efisien. Industri nikel tetap bisa melakukan aktivitas produksi walaupun tren harga nikel turun.
Dia menegaskan, jangkauan geografis Hillcon memungkinkan Perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya di lokasi yang beragam. Ini memberi Hillcon keunggulan kompetitif dalam memenangkan proyek di seluruh negeri.
Saat ini Hillcon beroperasi di sejumlah lokasi, yaitu di Kalimantan, Sulawesi dan Maluku Utara. "Hal ini memungkinkan Perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di beragam lokasi di seluruh Indonesia," terang Hersan.