Kamis 09 Feb 2023 11:27 WIB

Resepsi Satu Abad NU Bangkitkan Ekonomi Umat

Satu Abad NU memberikan efek luar biasa kepada warga Sidoarjo.

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berbicara tentang seratus tahun NU.
Foto: Dok. Humas DPD RI
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berbicara tentang seratus tahun NU.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya M. Ali Affandi La Nyalla Mahmud Mattalitti mengatakan Resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2) mampu mendorong pengembangan ekonomi umat.

"Resepsi Satu Abad NU telah membangkitkan ekonomi umat karena telah mengakomodir pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam kegiatan Bazar UMKM Nahdlatul Tujjar," kata M. Ali Affandi La Nyalla Mahmud Mattalitti di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/2/2023).

Baca Juga

Pelaku UMKM, lanjutnya, harus terus didorong agar ekonomi umat terangkat karena UMKM adalah usaha berbasis kerakyatan. Terlebih kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia, khususnya Jatim cukup besar, yaitu di kisaran 58 persen.

Jatim adalah provinsi yang mempunyai potensi besar di bidang ekonomi. Potensi itu ke depan perlu didorong untuk lebih memberi ruang bagi umat. "Harus terus didorong agar tercipta ekonomi umat yang kuat," kata dia.

Andi, sapaannya juga berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sidoarjo yang sudah menjadi tuan rumah yang baik. Karena bagaimanapun juga, kegiatan Harlah Satu Abad NU memberikan efek luar biasa kepada warga Sidoarjo, termasuk dari sisi ekonomi.

"Banyak hotel, rumah makan, warung, UMKM, bahkan pedagang kali lima yang akhirnya bisa mendapatkan keberkahan, mendapatkan rezeki dari kegiatan ini," kata Andi.

Andi mengaku beruntung dapat menjadi bagian dari sejarah peradaban sebuah organisasi terbesar di dunia.

"Di mana memasuki usia satu abad, ada banyak nilai-nilai yang didapat dari para kiai dan ulama," kata dia.

Dia menegaskan, beberapa nilai yang selalu ditekankan oleh para kiai NU di antaranya adalah mengenai tawassuth atau jalan tengah dalam mengambil keputusan, i?tidal atau tegak lurus dalam kebenaran, tasamuh atau toleran dalam perbedaan, tawazun atau seimbang dalam menjalani kehidupan serta Amar Ma?ruf Nahi Mungkar.

"Semoga nilai-nilai tersebut dapat kita amalkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement