REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka percepatan Penciptaan Wirausaha, Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) berkomitmen terus mendorong kaum muda Indonesia agar memilih jalan entrepreneur sebagai jalur pengabdian kepada bangsa dan negara. HIPKA memandang bahwa jumlah wirausaha Indonesia, masih sangat terbatas, hanya 3,18 persen.
"Angka itu jauh tertinggal dari negara ASEAN, yaitu Singapura 8,76 persen, Thailand 4,26 persen, dan Malaysia 4,74 persen," kata Ketua Umum HIPKA Kamrussamad di sela-sela Pengukuhan Anggota Baru HIPKA angkatan-1 Tahun 2023 di Hotel Sahid Jakarta, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Kamis (9/2/2023).
"Karena itu, diperlukan gerakan civil society membangun sinergi dalam mewujudkan kekuatan wirausaha yang handal serta berdaya saing," kata dia.
Hadir dalam Pengukuhan tersebut Pengusaha Nasional HM Jusuf Kalla (wakil presiden 2014-2019), Purbaya Yudhi Sadewa (kepala LPS), Ririn Kadariyah (direktur utama Pusat Investasi Pemerintah), dan Ananta Wiyogo (direktur utama Sarana Multi Griya Finance). Sejumlah pengusaha, seperti Tubagus Farich, Soebandrio, Fahmi Idris, Mashudi, juga hadir memberikan pembekalan kepada Anggota Baru HIPKA.
Jumlah anggota baru HIPKA yang dikukuhkan mencapai 532 orang dari berbagai sektor bisnis dan klaster usaha yang berbeda. Mereka berasal dari 38 provinsi dari seluruh Indonesia.