Kamis 09 Feb 2023 12:35 WIB

Restoran di Turki Sediakan Makanan Gratis untuk Para Korban Gempa

Pemerintah Turki telah mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
 Seorang pria menggendong seorang gadis yang diselamatkan dari puing-puing bangunan yang runtuh di Hatay, Turki, Selasa (7/2/2023).
Foto: EPA-EFE/ERDEM SAHIN
Seorang pria menggendong seorang gadis yang diselamatkan dari puing-puing bangunan yang runtuh di Hatay, Turki, Selasa (7/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, ADANA -- Seorang pemilik restoran kebab di Provinsi Adana, Turki selatan bernama Salih Oral telah membuka tiga restorannya untuk orang-orang yang selamat dari gempa bumi. Dia menyediakan makanan, sup, dan teh gratis usai bencana menghancurkan gedung-gedung.

“Setelah gempa pertama, kami pikir tempat teraman adalah restoran. Saat itu hujan. Kami melihat orang-orang menunggu di mobil mereka, duduk di trotoar atau hanya berkeliaran tanpa tujuan," ujar Oral dikutip dari Anadolu Agency.

Baca Juga

Selama 48 jam terakhir, orang-orang yang rumahnya rusak akibat gempa bumi  berlindung di restoran Oral. Dia juga mengirimkan makanan ke kota-kota terdekat yang terkena dampak gempa, termasuk Kahramanmaras dan Hatay.

“Sudah waktunya untuk bersatu. Dalam agama kami, Islam, wajib untuk membantu mereka yang membutuhkan," kata Oral.

Leyla Arslan, seorang ibu rumah tangga berusia 65 tahun, berlindung di restoran Oral sejak gempa pertama melanda pada Senin (6/2/2023) dini hari. “Saya sangat panik sampai hampir melompat dari balkon saat gempa terjadi. Suami dan saya meringkuk di bawah pintu depan sampai getarannya berhenti," ujarnya.

Sejak itu, Arslan dan suaminya, karena takut akan lebih banyak gemetar, tinggal di salah satu restoran Oral.  Korban gempa lain yang menginap di restoran itu adalah Didem Incekuran. “Saya tahu seharusnya saya menemukan tempat yang aman di rumah selama gempa, tetapi saya panik, kami lari ke bawah," ujarnya.

Oral bukan satu-satunya yang membantu korban gempa. Banyak kafe dan restoran lain di Adana yang buka sepanjang waktu untuk menyediakan tempat berlindung bagi penduduk setempat yang kehilangan rumah.

“Kami belum mau pulang. Kami merasa aman di sini,” kata Incekuran mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kebaikan Oral.

Gempa dengan magnitudo 7,7 dan 7,6 yang berpusat di Provinsi Kahramanmaras, melanda 10 provinsi dan berdampak pada lebih dari 13 juta orang. Pemerintah Turki pun telah mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan di Kahramanmaras, Hatay, Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa.

Beberapa negara di kawasan itu, termasuk Suriah dan Lebanon, merasakan dua gempa besar yang melanda Turki dalam waktu kurang dari 10 jam. “Kami menghadapi salah satu bencana terbesar tidak hanya dalam sejarah Republik Turki tetapi juga geografi kami dan dunia,” kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Baca juga : Kemenag Ajak Umat Islam Shalat Ghaib Doakan Korban Gempa Turki-Suriah

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement