REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Benarkah Nabi Musa punya kekurangan gagap dan kurang tak lancar berbicara? Pertanyaan ini akan muncul ketika mendalami tafsir Surat Taha ayat 27-28.
وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّنْ لِّسَانِيْ ۙ يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ ۖ
"Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku." (QS Taha ayat 27-28)
Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, menggunakan kata اللَّثَغِ (al-Latsagh) yang dalam kamus Al-Munawwir ada dua arti, yaitu gagap dan gagu.
Sedangkan Asy-Syaukani dalam kitab tafsirnya, Fath al-Qadir, menggunakan العُجْمَةَ (al-'Ujmah) untuk menjelaskan apa yang menjadi kekurangan Nabi Musa AS. Dalam kamus Al-Munawwir, al-'Ujmah memiliki beberapa arti, yaitu kesamaran, ketidakjelasan, ketidakfasihan dalam berbicara, dan kegagapan.
Dari dua tafsir tersebut, dan merujuk pada kamus yang sama, terdapat kesamaan mengenai apa yang terdapat dalam ayat 27-28 Surat Taha, yaitu Nabi Musa memiliki kekurangan dalam bicara.
Dari dua kata yang digunakan oleh kedua ahli tafsir, yakni al-Latsagh dan al-'Ujmah, untuk menjelaskan apa yang menjadi hambatan Nabi Musa, terdapat kesamaan makna yaitu gagap.
Ibnu Katsir juga menjelaskan tentang Surah Az-Zukhruf ayat 52. Dalam ayat ini, berisi tentang Firaun yang menyombongkan dirinya dan menghina Nabi Musa. Ayat tersebut sekaligus menunjukkan bahwa Fir'aun adalah sosok yang fasih berbicara, sedangkan Nabi Musa tidak fasih berbicara.
أَمْ أَنَا خَيْرٌ مِنْ هَٰذَا الَّذِي هُوَ مَهِينٌ وَلَا يَكَادُ يُبِينُ
"Bukankah aku lebih baik dari orang (Musa) yang hina ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)?" (QS Az-Zukhruf ayat 52)
Nabi Musa menyadari bahwa dia memiliki kekurangan dalam kefasihan bicara sehingga khawatir umatnya akan mendustakan dirinya. Untuk itu, Nabi Musa meminta kepada Allah SWT agar mengutus Nabi Harun, yang lebih fasih bicaranya, untuk mendampinginya.
وَأَخِي هَارُونُ هُوَ أَفْصَحُ مِنِّي لِسَانًا فَأَرْسِلْهُ مَعِيَ رِدْءًا يُصَدِّقُنِي ۖ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يُكَذِّبُونِ
"Dan saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripada aku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku; sungguh, aku takut mereka akan mendustakanku." (QS Al Qasas ayat 34)
Asy-Syaukani dalam Fath al-Qadir, juga menjelaskan, penyebab Nabi Musa tidak fasih berbicara atau gagap, yaitu karena sewaktu kecil dia pernah memasukkan batu bara api ke dalam mulutnya.
Baca juga: 4 Sosok Wanita yang Bisa Mengantarkan Seorang Mukmin ke Surga, Siapa Saja?
Sedangkan Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, memaparkan hal yang menyebabkan Nabi Musa tidak lancar berbicara, karena dahulu dia pernah ditawari antara bara api dan kurma, lalu dia memilih bara api, kemudian meletakkannya di lidah.
Penjelasan lain menyebutkan, awal mula Nabi Musa gagap, yaitu sewaktu kecil Nabi Musa pernah membuat Firaun marah karena menarik jenggotnya, kemudian Firaun memperkirakan bahwa Musa kelak akan menjadi sosok yang menantangnya.
Namun dibantah istri Firaun. Lalu Firaun memberi pilihan kepada Nabi Musa, yakni antara kurma dan bara api. Nabi Musa memilih bara api dan memasukkannya ke dalam mulut.
Sumber: furqan