REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang perdagangan hari ini, Kamis (9/2/2023) ditutup melemah. IHSG terkoreksi sebesar 0,62 persen ke level 6.897,36 setelah dibuka di zona positif di awal perdagangan.
Sektor teknologi mengalami pelemahan terdalam sebesar 4 persen dan diikuti oleh energi, konsumen nonprimer, industri, infrastruktur, barang baku, kesehatan serta properti dan real estat. Total nilai transaksi yang diperdagangkan Rp 10,20 triliun.
Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan pergerakan IHSG cenderung beragam. Pada sesi pertama, IHSG mayoritas bergerak di zona hijau, namun pada sesi kedua mulai tertekan hingga di akhir perdagangan.
"Penguatan terbatas IHSG juga dipengaruhi oleh laporan penjualan ritel dalam negeri yang mengalami penurunan pada Desember lalu sebesar 0,7 persen dari sebelumnya 1,3 persen," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Kamis (9/2/2023).
Tren penjualan ritel tahunan terus mengalami penurunan setelah pada Januari 2022 sempat tumbuh double digit mencapai 15,2 persen. Hal ini menunjukan penjualan ritel di dalam negeri bergerak lebih lambat karena terpengaruh kenaikan inflasi yang juga menurunkan daya beli masyarakat.
Pelaku pasar dan investor masih mencerna data pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang lebih kuat, perbaikan konsumsi masyarakat hingga berlanjutnya tren penurunan inflasi. Data tersebut memberikan ekspektasi pasar saham masih akan bergerak optimistis.
Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak melemah. Saham–saham yang mendominasi penguatan di antaranya BBCA, BBRI, BMRI, BBNI, dan ESSA. Sedangkan saham–saham yang mendominasi penurunan diantaranya GOTO, TLKM, ASII, MDKA, dan EMTK.