Kamis 09 Feb 2023 18:20 WIB

Unilever Catatkan Pertumbuhan Penjualan 4,2 Persen pada 2022

Tahun 2022 menjadi awal pemulihan bagi Unilever.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Tampilan logo Unilever, dipajang di luar kantor pusat PT Unilever Indonesia Tbk. di Tangerang, Indonesia, Selasa, 16 November 2021. Unilever membukukan penjualan bersih Rp 41,2 triliun, tumbuh 4,2 persen year on year (yoy), dan laba bersih Rp 5,4 triliun.
Foto: AP/Tatan Syuflana
Tampilan logo Unilever, dipajang di luar kantor pusat PT Unilever Indonesia Tbk. di Tangerang, Indonesia, Selasa, 16 November 2021. Unilever membukukan penjualan bersih Rp 41,2 triliun, tumbuh 4,2 persen year on year (yoy), dan laba bersih Rp 5,4 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan kinerja positif sepanjang 2022. Perseroan berhasil membukukan penjualan bersih Rp 41,2 triliun, tumbuh 4,2 persen year on year (yoy), dan laba bersih Rp 5,4 triliun.

Presiden Direktur Unilever, Ira Noviarti, mengatakan tahun ini merupakan momentum bagi Perseroan menyiapkan landasan yang lebih kuat untuk kebangkitan bisnis setelah melalui tahun 2021 yang berat.

Baca Juga

Terlepas dari persaingan yang ketat dalam industri FMCG dan berbagai tantangan seperti kenaikan harga komoditas dan bahan bakar, daya saing Perseroan telah meningkat dengan total pangsa pasar di 2022 menguat dibandingkan 2021.

"Kami berhasil mengatasi berbagai rintangan yang tidak terduga, dan menjadikan 2022 sebagai awal yang baik untuk pemulihan Unilever Indonesia," kata Ira melalui siaran pers, Kamis (9/2/2023). 

Selama tahun 2022, Perseroan terus memperkuat fundamental bisnis menuju pertumbuhan yang kompetitif dan berkelanjuta. Perseroan meningkatkan belanja media, meluncurkan beragam inovasi baru, melakukan pengembangan pasar untuk merekrut lebih banyak konsumen dan meningkatkan konsumsi, serta mentransformasi channel agar dapat melayani konsumen dengan semakin baik lagi.

Perseroan telah memperkuat brand-brand besarnya di 2022 dengan cara meningkatkan investasi belanja iklan yang lebih tinggi lebih dari 30 persen jika dibandingkan 2021 dan meningkatkan kualitas inovasi produk yang lebih baik. Upaya ini mampu meningkatkan daya saing brand-brand Perseroan di tahun 2022.

Untuk merespons perubahan kebutuhan konsumen dan daya beli masyarakat Indonesia sepanjang tahun pemulihan, Perseroan terus berinvestasi lebih banyak pada pengembangan dan inovasi, menawarkan rangkaian produk dengan kinerja dan kualitas yang lebih unggul, mendorong program pengembangan pasar yang menjangkau lebih banyak konsumen, serta meluncurkan 44 inovasi di seluruh segmen inti, segmen premium dan maupun value segment.

Aspek lain yang menjadi kunci dari fundamental bisnis adalah eksekusi yang sangat baik di channel utama (GT dan Modern Trade) dan channel masa depan (e-commerce). Perseroan memulai program transformasi channel pada semester II di 2021 dengan mengkonsolidasikan jumlah distributor DT untuk menjadikannya lebih besar dan lebih sehat. 

Pada kuartal III 2022, Perseroan mengurangi stok di sisi trade, dan langkah ini berlanjut di kuartal IV 2022. Perseroan percaya ini adalah strategi yang tepat untuk menjadikan bisnis lebih future-fit dan lebih tangkas. 

"Upaya kami dalam mengurangi level stok sudah mulai menunjukkan hasil yang positif, baik dari segi biaya maupun laju inovasi kami kepada konsumen," jelas Ira.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement