Kamis 09 Feb 2023 20:16 WIB

Alumni SBM ITB Ini Buat Restoran Sate Parasmanan Pertama di Indonesia, Sajikan 17 Varian

Varian sate khas berbagai daerah dikumpulkan di satu tempat dengan sistem prasmanan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Founder Bang Sate Bang, Tarindra Raditya.
Foto: Istimewa
Founder Bang Sate Bang, Tarindra Raditya.

REPUBLIKA.CO.ID, Rumah makan yang menyajikan sate, mungkin akan mudah kita jumpai. Bahkan, dengan mudahnya dipinggir jalan kerap kita temukan abang-abang penjual sate.

Namun, restoran di Kota Bandung ini memiliki cara unik dalam menyajikan menu satenya. Memang, pengusaha kuliner di Kota Bandung tak pernah kehabisan ide untuk menyajikan berbagai produk kuliner dengan cita rasanya yang menggugah selera. 

 

photo
Founder Bang Sate Bang, Tarindra Raditya. - (Istimewa)

 

Selain cita rasa, konsep yang disajikan pun beragam dan unik. Salah satu restoran yang mencoba memadukan antara kebaruan cita rasa dan konsep adalah Bang Sate Bang yang terletak di Jalan Burangrang Nomor 38. Di restoran ini, ada 17 varian sate khas dari berbagai daerah di Indonesia dikumpulkan di satu tempat dan disajikan dengan sistem parasmanan.

Menurut Founder Bang Sate Bang, Tarindra Raditya, Bang Sate Bang saat ini menjadi  restoran sate dengan parasmanan atau buffet pertama di Indonesia yang menyajikan 17 macam sate dari seluruh Indonesia di satu tempat.

"Konsumen di sini bisa memilih sendiri satenya dan bisa dibeli satuan," ujar Raditya yang akrab disapa Radit, kepada Republika, Kamis (9/2).

Radit menjelaskan, berbagai jenis sate disajikan di buffet yang bisa dipilih pengunjung. Ada beberapa sate khas dari berbagai daerah yang disajikan. Yakni, mulai dari Sate Jando asal Bandung, Sate Maranggi asal Purwakarta, Sate Buntal asal Solo, Sate Kambing Tegal hingga Sate Ayam Madura.

Sate tersebut, dipilih dalam keadaan masih mentah lalu diberi bumbu dan dibakar. Setelah matang dibakar, seperti biasanya, sate lalu disajikan bersama bumbu kacang. 

Radit mengatakan, Sate Buntal asal Solo dan Sate Maranggi asal Purwakarta menjadi favorit pengunjung. Karena, memiliki tekstur daging yang lembut ketika dikunyah. Bumbu yang dilumuri di daging sebelum dibakar pun terasa meresap. Menurutnya, setiap varian sate memiliki jenis bumbunya masing-masing.

"Best seller di sini memang Sate Buntal Solo dan Sate Maranggi. Selain itu, juga ada Sate Asin Pedas itu favorit juga," katanya.

Menurut Radit, dirinya memutuskan berdagang sate ide awalnya saat ia melihat peluang belum adanya bisnis sate di Bandung yang dikelola menggunakan manajemen yang baik.

Kemudian, Radit pun memutuskan untuk berdagang sate dengan pengelolaan manajemen yang lebih baik dan konsep yang baru. "Kalau kita lihat makanan Sunda kayak bakso dan Masakan Padang sudah biasa konsepnya parasmanan, tapi kalau sate belum dan juga berbagai macam varian sate di satu tempat itu belum ada," ujar pria yang juga alumni Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Nama Bang Sate Bang, kata dia, dipilih karena kata tersebut sering kali digunakan oleh para pembeli saat membeli sate. Meskipun ada di wilayah Jabar yang didominasi suku Sunda, ia lebih memilih kata 'Bang' dibanding 'Kang' agar lebih akrab di telinga masyarakat umum.

"Kalau 'Kang' terlalu terkesan Jabar atau Sunda, 'Mas' juga terlalu Jawa makanya 'Bang' itu lebih nasional aja dan itu juga bisa dijadikan gimmick gitu kan seperti dulu tuh itu ada film Suzzana, Bang Satenya Bang 100 tusuk, jadi ada historisnya ke sana juga," paparnya.

Aneka jenis sate di Bang Sate Bang dijual dengan harga yang terbilang terjangkau berada pada rentang Rp 3 ribu hingga Rp 20 ribu. Selain menjual sate, Bang Sate Bang menjual Nasi Kuah Campur Soto Ayam dan Nasi Kuah Campur Gule yang harganya disesuaikan dengan kantong pelajar dan mahasiswa.

Tahun depan, kata Radit, dirinya berencana untuk membuka cabang Bang Sate Bang di wilayah lainnya di Bandung. Diharapkan, dengan begitu, Bang Sate Bang dapat dikenal luas oleh warga Bandung. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement