REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengemudi mobil Fortuner berpelat dinas Polri 'bodong' yang menerobos lampu merah dan menabrak pemotor di Rawamangun, Jakarta Timur diyakini punya hasrat ingin jadi polisi. Hal itu yang membuat Yudha Ari Vianda nekat mengganti pelat nomor mobilnya dengan pelat dinas Polri.
"Karena terinsipirasi jadi polisi, anak menantu (dari polisi) ini mengganti pelat," ujar Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad kepada awak media, Kamis (9/2).
Diduga alasan Yudha memasang pelat nomor Polri agar tidak terkena macet dan lainnya ketika melintas di jalan raya. Dia juga tidak ingin terkena ganjil-genap.
Oleh karena itu, menurut Zahwani, perbuatan menantu dari Kepala Satuan Samapta Polres Metro Polda Lampung, Iptu Abdul Rahman itu tidak patut dicontoh. "Ingin jadi polisi kayaknya," kata Zahwani
Sebelumnya, Polres Jakarta Timur mendalami peristiwa kecelakaan yang melibatkan mobil dinas kepolisian dan memakan korban pengendara sepeda motor. Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di traffic light (TL) Arion, Rawamangun, Jakarta Timur tersebut sempat viral di media sosial.
"Kejadiannya kemarin jam 17.00 WIB hari Senin (6/2) sore kemarin," ujar Kasat Lantas Polres Jakarta Timur AKBP Edy Surasa, dalam keterangan kepada awak media, Selasa (7/2).
Menurut Edy, kecelakaan itu berawal ketika mobil dinas kepolisian itu melaju di Jalan Raya Pemuda dari arah Timur ke Barat tepatnya di TL Arion, Rawamangun, Jakarta Timur. Ia menduga pengemudi mobil dinas tersebut kurang konsentrasi. Sehingga terjadi kecelakaan yang menyebabkan pengemudi sepeda motor tersebut luka-luka.
"Mungkin dengan alasan juga dia ini ceroboh dia akhirnya benturan nabrak motor. Kalau lampu merah diterobos kan nggak bener," kata Edy.
Akibat kecelakaan lalu lintas itu, kata Edy, pengendara sepeda motor mengalami tangan kanan patah dan kakinya lecet. Sementara dalam video yang beredar di media sosial itu, mobil dinas polisi warna hitam diamankan oleh warga. Namun pihaknya telah memediasi kedua belah pihak.
"Udah kita mediasi, sudah ada meterai, semuanya sudah. Termasuk pengurusan untuk klaim asuransi juga sudah kita buatkan semuanya," ungkap Edy.