Kamis 09 Feb 2023 23:14 WIB

Awali 2023, Kementan Susun Program Solutif Regenerasi Petani di Jawa Barat

Susun program solutif regenerasi petani, Polbangtan Bogor gelar rakorda wilayah Jabar

Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) yakni Polbangtan Bogor sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) dari Program YESS di Jawa Barat melaksanakan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) pada Senin (6/2) di Hotel Hemangini, Bandung.
Foto: dok istimewa
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) yakni Polbangtan Bogor sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) dari Program YESS di Jawa Barat melaksanakan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) pada Senin (6/2) di Hotel Hemangini, Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kendati pembangunan sektor pertanian sempat terhambat oleh pandemi Covid-19, upaya Kementerian Pertanian RI membangun sektor pertanian, tidak akan padam. Kementan membuat sejumlah program, salah satunya Program YESS oleh PPIU Jawa Barat, kerja sama Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meyakini kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri dan modern.

"Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan, jejaring hingga pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemi ini," kata Mentan Syahrul.

Sementara Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, menyampaikan bahwa petani milenial mempunyai peran penting dalam melanjutkan pembangunan di sektor pertanian.

“Untuk mencapai produktivitas pertanian yang tinggi, hal utama yang paling utama yaitu tersedianya SDM pertanian yang unggul, andal, profesional dan mandiri serta berjiwa entrepreneur tinggi,” kata Dedi Nursyamsi.

Idha Widi Arsanti selaku Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) dan Direktur Program YESS mengatakan ada beberapa faktor yang melatarbelakangi keputusan para pemuda milenial ikut berpartisipasi dalam sektor pertanian.

“Ada yang ikut secara spontan, atau mengikuti generasi sebelumnya. Para pemuda di pedesaan bisa didorong untuk kemudian mereka bisa cukup bersemangat berwirausaha di bidang pertanian, sehingga program YESS dapat membekali mereka dengan pelatihan mulai literasi keuangan, teknik produksi, hingga pemasaran," katanya.

Guna merealisasikan upaya tersebut, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) yakni Polbangtan Bogor sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) dari Program YESS di Jawa Barat melaksanakan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) pada Senin (6/2) di Hotel Hemangini, Bandung.

Program YESS adalah program kerjasama Kementan dengan International Fund For Agricultural Development (IFAD) yang dirancang untuk menghasilkan wirausahawan muda pedesaan serta menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di bidang pertanian. 

Direktur Polbangtan Bogor, Syaifuddin Anwar mengatakan melalui Program YESS, Kementan berupaya menghadirkan wirausahawan milenial yang tangguh dan berkualitas.

"Program YESS ditujukan bagi para pemuda, khususnya di wilayah pedesaan, untuk mengembangkan perekonomian melalui kewirausahaan dan menambah peluang kerja," katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan, dalam kurun waktu 2019 -2025, pelaksanaan Program YESS menyasar 320.000 generasi muda di pedesaan.

Project Manager PPIU Jabar, Aminudin menambahkan koordinasi daerah kali ini dihadiri oleh seluruh District Implementation Team (DIT) Binaan YESS PPIU Jawa Barat yang meliputi DIT Sukabumi, DIT Tasikmalaya, DIT Cianjur, DIT Subang, dan DIT Kabupaten Bogor serta Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jawa Barat.

"Kegiatan Rakorda tidak hanya membahas pelaksanaan program YESS 2023, juga mengevaluasi pelaporan pelaksanaan Program YESS 2022 dan target Program YESS 2024 adalah 220.000 penerima manfaat, maka pada 2023, akan menambah wilayah kerja yaitu Kabupaten Bogor, untuk mendukung pencapaian target," kata Aminuddin.

Menurutnya, Program YESS juga menyediakan pelatihan untuk generasi milenial guna mendongkrak wirausahawan muda yang inovatif, kreatif dan unggul, Pelatihan tersebut meliputi Orientasi Karier, Promosi Pertanian, Kewirausahaan Dasar, dan Kewirausahaan Lanjut, maka para peserta diwajibkan mengikuti persyaratan yang berlaku untuk mengikuti pelatihan.

"Cukup banyak kegiatan di lapangan dan menyentuh para penerima manfaat. Pergerakan dari para petani milenial, sejak adanya program YESS dalam tiga tahun terakhir sudah cukup terlihat," tutur Aminudin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement