REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Perusahaan antariksa swasta SpaceX telah mengambil tindakan membatasi tentara Ukraina menggunakan layanan internet Starlink untuk mengendalikan drone bermuatan senjata di medan perang.
Dilansir dari Digital Trends, Jumat (10/2/2023). SpaceX mulai mengirimkan banyak Starlink-terhubung ke satelit SpaceX di orbit rendah Bumi— untuk membantu pemerintah Ukraina, rumah sakit, bank, dan lainnya kembali daring. Hal ini dilakukan segera setelah Rusia mulai menghancurkan infrastruktur kritis Ukraina tahun lalu.
Tetapi tentara Ukraina dilaporkan telah menggunakan teknologi untuk menargetkan musuh dengan drone, sementara sebuah laporan bulan lalu menunjukkan bahwa mereka sedang dalam tahap akhir pengembangan drone penyerang yang mampu terbang sejauh 600 mil atau sekitar 1.000 kilometer dengan muatan yang beratnya mencapai 165 pon atau sekitar 75 kg.
Berbicara di sebuah acara di Washington, D.C. pada Rabu (8/2/2023), Presiden dan Chief Operating Officer SpaceX Gwynne Shotwell mengatakan bahwa meskipun tentara Ukraina boleh menggunakan Starlink untuk komunikasi, teknologi internetnya “tidak pernah dimaksudkan untuk dijadikan senjata.”
Dalam komentar yang dilaporkan oleh Reuters, Shotwell mengatakan bahwa Ukraina telah memanfaatkan teknologinya “dengan cara yang tidak disengaja dan bukan bagian dari kesepakatan apa pun.
Eksekutif SpaceX mengungkapkan perusahaan telah menerapkan langkah-langkah untuk membatasi kemampuan tentara menggunakan layanan internet Starlink untuk tujuan ofensif, meskipun dia tidak mengatakan dengan tepat apa yang terlibat dalam tindakan ini.
Dalam sebuah cuitan di akhir Januari, bos SpaceX Elon Musk mengatakan bahwa pendekatan apa pun yang diambil SpaceX terkait penggunaan peralatan Starlink di Ukraina, dia akan dikritik. “Terkutuk jika Anda melakukannya, terkutuk jika tidak,” kata Musk.
Dia menambahkan, “Starlink telah menjadi tulang punggung konektivitas Ukraina hingga ke garis depan. Ini adalah terkutuk jika Anda melakukan bagian (Anda).”
“Namun, kami tidak mengizinkan Starlink, digunakan untuk serangan drone jarak jauh, Ini terkutuk jika Anda melakukan bagian (Anda)” katanya.
SpaceX telah menanggung biaya beberapa terminal Starlink yang dikirimnya ke Ukraina, sementara Amerika Serikat (AS) dan pemerintah lainnya juga telah mengirimkan pengiriman mereka sendiri sebagai bagian dari upaya dukungan. Menurut Musk, Rusia telah mencoba menghentikan sintal Starlink di Ukraina, meskipun Space X merespons dengan membuat perangkat lunaknya lebih tangguh.