Jumat 10 Feb 2023 08:02 WIB

Rusia Tuding AS Batasi Pergerakan Diplomatnya di PBB

RUsia tuduh AS tidak mengeluarkan visa kepada delegasinya di PBB.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) tidak mengeluarkan visa kepada delegasinya di PBB. Rusia juga menuding AS membatasi pergerakan diplomatnya.
Foto: Eduardo Munoz/Pool Photo via AP
Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) tidak mengeluarkan visa kepada delegasinya di PBB. Rusia juga menuding AS membatasi pergerakan diplomatnya.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) tidak mengeluarkan visa kepada delegasinya di PBB. Rusia juga menuding AS membatasi pergerakan diplomatnya.

Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita RIA, pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia Pyotr Ilyichev mengatakan, AS telah gagal mematuhi Perjanjian Markas Besar PBB tahun 1947, yang melarang sebagian besar pembatasan akses diplomat ke PBB. Menurut Ilyichev, AS meningkatkan keraguan tentang validitas haknya untuk mempertahankan statusnya sebagai negara tuan rumah untuk Markas Besar PBB.

Baca Juga

“Ini tentang tidak dibenarkannya mengeluarkan visa kepada delegasi untuk berpartisipasi dalam acara-acara PBB dan pembatasan pergerakan diplomat asing,” kata Ilyichev.

Ilyichev juga menuduh Washington secara ilegal "merampok" properti diplomatik, yang melanggar hukum internasional. Namun dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Rusia sebelumnya menyatakan bahwa, para diplomatnya belum menerima visa untuk menghadiri acara-acara PBB. Pada September 2022 lalu, hanya separuh dari visa diplomat Rusia yang disetujui.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan, Amerika Serikat menganggap serius kewajibannya sebagai negara tuan rumah PBB. Dia menambahkan, catatan visa dirahasiakan berdasarkan undang-undang AS.

“Keterbatasan kapasitas kami untuk memproses visa di kedutaan kami di Moskow adalah akibat dari tindakan Rusia yang tidak beralasan terhadap kedutaan kami di Rusia, termasuk pemutusan paksa staf nasional lokal dan negara ketiga yang telah sangat membatasi staf kami dan karenanya kapasitas kami untuk memproses visa," ujar pejabat itu.

Hubungan antara Moskow dan Washington telah turun ke titik terendah dalam sejarah, sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu. Amerika Serikat bersama sekutunya telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia terkait invasi tersebut.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement