REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perjalanan Kereta Api (KA) Kahuripan relasi Blitar - Kiaracondong mengalami keterlambatan. Menurut Manager Humas Daop 2 Bandung Mahendro Trang Bawono, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 2 Bandung meminta maaf dengan adanya kelambatan perjalanan KA tersebut.
Mahendro mengatakan, perjalanan KA tersebut terjadi akibat gangguan sarana lokomotif pada KA Kahuripan relasi Blitar - Kiaracondong di petak jalan Leles - Lebakjero, Jumat (10/2) pukul 05.20 WIB.
"Gangguan tersebut mengakibatkan beberapa KA dari arah timur mengalami keterlambatan yaitu KA Kahuripan relasi Blitar - Kiaracondong, KA Mutiara Selatan relasi Surabaya Gubeng - Bandung, KA Malabar relasi Malang - Bandung, dan KA Lokal Cibatuan relasi Cibatu - Padalarang," ujar Mahendro.
Menurut Mahendro, posisi KA Kahuripan sudah masuk ke Stasiun Kiaracondong pukul 8.20 atau telat 140 menit, KA Malabar masuk ke Stasiun Bandung pukul 09.02 atau telat 126 menit, KA Mutiara Selatan masuk Stasiun Bandung pukul 09.34 atau telat 94 menit. Serta, KA Cibatuan hingga pukul 10 pagi ini posisi di Stasiun Rancaekek dengan keterlambatan 207 menit.
"Kelambatan kedatangan KA Mutiara Selatan juga berimbas pada pemberangkatan KA Argo Parahyangan dari Stasiun Bandung yang seharusnya pada pukul 09.35 WIB, menjadi pukul 10.02 WIB atau lambat 27 menit," paparnya.
PT KAI Daop 2 Bandung, kata dia, sedang berupaya menormalisasi gangguan pada perjalanan KA dengan melakukan rekayasa pola operasi guna mengurangi kelambatan.
"Atas keterlambatan ini sekali lagi kami atas nama Manajemen KAI mengucapkan permohonan maaf kepada para pelanggan KA yang terdampak keterlambatan tersebut," kata Mahendro.