Jumat 10 Feb 2023 12:29 WIB

Aktor Tamer Hassan Pesimistis Keluarganya di Turki Bisa Ditemukan dalam Keadaan Selamat

Tamer Hassan sedang berusaha menembus daerah terparah di Turki.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Aktor Tamer Hassan tiba di premier The Promise di TCL Chinese Theatre IMAX, Los Angeles, California, AS, 12 April 2017. Aktor berdarah Turki yang lahir di Inggris ini mengaku keluarganya di Turki ada yang masih belum ditemukan usai gempa besar pada 6 Februari 2023.
Foto: EPA/NINA PROMMER
Aktor Tamer Hassan tiba di premier The Promise di TCL Chinese Theatre IMAX, Los Angeles, California, AS, 12 April 2017. Aktor berdarah Turki yang lahir di Inggris ini mengaku keluarganya di Turki ada yang masih belum ditemukan usai gempa besar pada 6 Februari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Aktor Football Factory Tamer Hassan pesimistis keluarganya di Turki akan ditemukan hidup setelah negara itu dilanda gempa dahsyat. Hassan mengonfirmasikan bahwa beberapa kerabatnya masih "hilang" setelah tragedi awal pekan ini yang telah menyebabkan lebih dari 21 ribu orang di Turki dan Suriah tewas dan ribuan lainnya belum ditemukan.

"Kami kehilangan keluarga. Karena cuaca dingin, kami tidak berharap... kami khawatir. Saya tidak bisa berkata-kata. Kami semua hancur. Anggota keluarga kami ada yang hilang," kata Hassan dengan emosional kepada Sky News.

Baca Juga

Dilansir Aceshowbiz, Jumat (10/2/2023), Hassan berniat pergi ke Turki dan sedang berusaha menemukan rute ke daerah yang terkena dampak gempa bumi paling parah. Saat ini, aktor berdarah Turki itu sedang berada di Siprus, tempat ia mengumpulkan perbekalan dan uang untuk dibawah ke negara yang dilanda bencana.

Hassan juga meminta orang-orang untuk melakukan apa yang mereka bisa untuk membantu. Pria yang lahir di London, Inggris ini mengungkapkan ada beberapa area di sana yang benar-benar belum terjamah bantuan.

"Kami mengulurkan tangan kepada orang-orang untuk membantu sebanyak yang mereka bisa," ujar aktor berusia 54 tahun itu.

Selain itu, Hassan memperingatkan pemerintah Turki perlu berbuat lebih banyak dalam menanggapi krisis. Ketakutan terbesarnya adalah orang-orang akan mengkritik dengan marah satu sama lain.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement