Sambangi Pasar, Ganjar: Harga Beras dan Minyak Goreng Terus Merangkak Naik
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Harga beras di pasar mulai merangkak naik sejak awal pekan di bulan Februari 2023. | Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Harga beras dan minyak goreng curah di Kota Semarang terus merangkak naik. Hal ini terungkap dari pantauan yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di sejumlah pasar tradisional yang ada di wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang Jumat (10/2/2023) pagi.
Di sela aktivitas olahraga bersepeda, orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini sengaja menyambangi Pasar Wonodri, Pasar Peterongan, Pasar Langgar, Pasar Dargo, serta Pasar Johar dan Kanjengan.
Di Pasar Dargo, Gubenur menyempatkan untuk bertanya kepada sejumlah pedagang terkait dengan penyebab lonjakan harga beras. Menurut para pedagang harga beras memang mengalami kenaikan harga signifikan dalam satu bulan terakhir.
Mereka mengaku, umumnya pedagang di pasar ini tidak punya stok beras sebanyak biasanya, karena harga eras dari pemasok tiap hari mengalami kenaikan berkisar Rp 100-Rp 200 per kilogram.
Untuk saat ini, stok beras yang ada di setiap pedagang paling-paling hanya 10 sak. "Karena naik terus harganya, kadang Rp 100, kadang Rp 200 per kilogram," ungkap salah seorang pedagang kepada gubernur.
Sementara di pasar-pasar tradisional yang disambangi oleh Gubernur Jawa Tengah, umumnya pedagang mengeluhkan minyak kemasan rakyat yang ‘menghilang’ dan kalaupun ada, harganya sudah mahal sebelum sampai di konsumen.
Saat ini harga minyak goreng kemasan rakyat (Minyakita) yang mestinya hanya Rp 15 ribu per liter, kini naik menjadi Rp 16.500 per liter. "Kami para pedagang juga sudah lama tidak bisa mendapatkan minyak kemasan rakyat tersebut," kata para pedagang.
Terkait hasil pantauan harga dan stok ini, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku, dari semua pasar yang didatangi, memang tidak menemukan stok minyak kemasan rakyat atau Minyakita di kios- kios pedagang.
Ia mengaku, pengecekan seperti ini penting dilakukan selain untuk memantau harga sekaligus untuk melihat stok di pasaran. "Ini upaya kami untuk menghimpun informasi tentang kenaikan harga di dua komoditas yang sering memicu inflasi," jelasnya.
Adanya temuan dari lapangan ini, gubernur mengaku akan mengonsolidasikan dengan pihak- pihak terkait. "Satu terkait dengan minyak goreng dan dua terkait beras, kalau yang lain relatif lebih terjaga stok dan harga," katanya.